JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi memberikan izin edar pertama untuk pengobatan gejala vasomotor (VMS) menggunakan zat aktif fezolinetant. Ini jadi harapan baru bagi jutaan perempuan di Indonesia yang tengah menghadapi masa menopause.
“Gejala VMS muncul dengan rasa panas tiba-tiba (hot flashes), yang bisa dialami oleh sekitar 80 persen wanita menopause,” ujar Taruna Ikrar, Kepala BPOM, dalam keterangan tertulis, Kamis (17/4/2025) mengutip Antara.
Taruna menjelaskan bahwa VMS umumnya menyerang perempuan berusia di atas 40 tahun dengan gejala yang tidak hanya mengganggu kenyamanan fisik, tetapi juga kualitas hidup secara keseluruhan. Penerbitan izin edar ini menjadi tonggak penting dalam penanganan VMS di Indonesia.
Baca Juga: Kasus Es Krim Beralkohol Sitaan Satpol PP: BPOM Surabaya Uji Lab-Wali Kota Eri Beri Larangan Tegas
Terobosan Spesifik untuk Redam Gejala VMS
Obat dengan fezolinetant ini bekerja dengan cara menargetkan reseptor neurokinin-3, yang memiliki peran penting dalam mengatur suhu tubuh. Hasilnya, hot flashes dan gangguan serupa dapat ditekan secara signifikan, terutama pada pasien dengan gejala sedang hingga berat.
“Produk ini menunjukkan potensi besar dalam mendorong pertumbuhan pasar farmasi Indonesia,” lanjut Taruna.
Dengan jumlah wanita menopause yang mencapai 25 juta jiwa (usia 45-55 tahun menurut BPS 2023), potensi kebutuhan pasar terhadap terapi ini sangat besar.
Efisiensi dan Evaluasi
Izin edar obat fezolinetant dikeluarkan lebih cepat dari target. Alih-alih menunggu 90 hari, BPOM hanya memerlukan 54 hari kerja untuk menyelesaikan evaluasi, berkat penerapan mekanisme reliance, yaitu merujuk pada hasil evaluasi dari negara dengan sistem regulasi yang telah matang.
Baca Juga: Diduga Es Krim Mengandung Alkohol Bikin Gaduh, BPOM Surabaya Turun Tangan
Langkah ini selaras dengan visi pemerintah dalam mewujudkan kemandirian farmasi nasional, serta memastikan ketersediaan obat berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.