JEMBER, KOMPAS.TV - Seorang anak berusia tiga tahun mengalami penyumbatan serius pada saluran pencernaannya akibat tumpukan cacing di dalam usus, hingga harus menjalani operasi darurat di RSD dr Soebandi, Jember, Jawa Timur, baru-baru ini.
Gangguan kesehatan tersebut menyebabkan anak mengalami kesulitan buang air besar, disertai rasa sakit perut, muntah, dan sesak napas. Setelah diperiksa secara intensif oleh tim medis, ditemukan bahwa usus anak dipenuhi cacing jenis ascariasis.
“Cacingnya seperti cacing tanah, cacing ascariasis namanya, bukan cacing pita,” kata Direktur RSD dr Soebandi, I Nyoman Semita, Minggu (13/4/2025).
Operasi dilakukan oleh tim yang terdiri dari empat dokter spesialis, termasuk dokter bedah anak, dokter spesialis anak, dokter ahli parasitologi klinik, dan dokter anestesi.
Dalam prosedur tersebut, dokter menemukan adanya tiga sumbatan besar di bagian usus kecil.
Baca Juga: 6 Manfaat Kopi Hijau yang Kaya Antioksidan, Ada Apa Saja ya?
“Sumbatan di ileum terminal namanya, di 25 senti juga ada sumbatan, total ada tiga sumbatan, semuanya satu gumpal satu gumpal,” jelas dia.
Menurut Nyoman, infeksi cacing semacam ini sangat mungkin terjadi akibat kebiasaan yang kurang higienis, seperti tidak mencuci tangan sebelum makan atau mengonsumsi air yang tidak dimasak.
Ia menilai pola hidup bersih yang sempat meningkat saat pandemi Covid-19 kini kembali diabaikan.
“Ini kemarin waktu pandemi Covid-19 rajin cuci tangan, sekarang sudah hilang kebiasaan itu,” jelas dia.
Ia juga menekankan pentingnya edukasi berkelanjutan bagi masyarakat, terutama orang tua, dalam menanamkan pola hidup bersih kepada anak sejak dini.
Terlebih, cacing jenis ascariasis banyak ditemukan di lingkungan terbuka dan mudah masuk ke tubuh jika kebersihan tidak dijaga.
“Ini kemarin waktu pandemi Covid-19 rajin cuci tangan, sekarang sudah hilang kebiasaan itu,” ujarnya lagi dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: 7 Manfaat Sinar Matahari untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.