Kompas TV lifestyle kesehatan

Meriam Bellina Mengira GERD padahal Serangan Jantung, Kenali 3 Perbedaan Keduanya

Kompas.tv - 11 April 2025, 03:30 WIB
meriam-bellina-mengira-gerd-padahal-serangan-jantung-kenali-3-perbedaan-keduanya
Ilustrasi nyeri dada, serangan jantung (Sumber: Wayhomestudio on Freepik)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Aktris senior Meriam Bellina belum lama ini mengungkap pengalaman mengejutkan yang nyaris mengancam nyawanya. Ia mengira sakit yang dideritanya hanya kambuhan Gastroesophageal reflux disease alias GERD. Padahal itu adalah serangan jantung.

Mulanya Meriam mengalami gejala mirip GERD seperti biasanya yakni mual dan muntah. Namun tak lama, ia juga mengalami sesak napas dan rasa tertekan pada dada.

Kondisi yang semakin memburuk membuat artis senior ini dilarikan ke IGD. Sayangnya, diagnosa awal sempat meleset dan ia hanya diberi obat lambung.

Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, ditemukan penyempitan pembuluh darah. Atas saran dokter, Meriam akhirnya menjalani pemasangan ring jantung.

Baca Juga: 6 Ciri Kolesterol Tinggi, Salah Satunya Nyeri Dada

Melansir laman Cleveland Clinic, nyeri dada akibat GERD memang mirip dengan serangan jantung, karena sama-sama menimbulkan sensasi perih dan tekanan di dada. Namun, ada beberapa hal yang membuat keduanya berbeda. 

Pada kasus GERD, nyeri dada terjadi akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan. Meski timbul rasa nyeri pada dada, kondisi ini tidak berdampak pada jantung.

Hal ini karena kerongkongan dan jantung berdekatan, timbulnya rasa sakit di kerongkongan akibat asam lambung, membuat orang sering keliru menganggapnya sebagai nyeri dada akibat serangan jantung.  Salah satu ciri khas dari nyeri dada akibat GERD adalah disertai sensasi rasa pahit di lidah dan perut terasa kembung atau begah. 

Sementara pada nyeri dada akibat serangan jantung, ciri-ciri tersebut tidak terjadi. Nyeri dada akibat serangan jantung memiliki sensasi rasa sakit yang berbeda. 

Gejala nyeri dada akibat serangan jantung biasanya membuat pengidapnya merasa dadanya sedang ditekan, diremas, dan sangat tidak nyaman. Selain itu, nyeri dada juga sering kali disertai dengan gejala lain, seperti mual, sesak napas, keringat dingin, kepala terasa ringan, dan rasa lelah.

Berikut beberapa perbedaan nyeri dada akibat GERD dan serangan jantung. 

1. Nyeri dada akibat GERD biasanya semakin parah setelah makan, membungkuk, berbaring, atau mengubah posisi yang dapat membuat asam lambung semakin naik. Sementara nyeri dada akibat serangan jantung tidak demikian

2. Nyeri dada akibat GERD bisa disertai dengan gejala perut kembung, sedangkan nyeri dada akibat serangan jantung tidak disertai dengan gejala ini. 

3. Nyeri dada akibat GERD bisa diatasi dengan minum obat yang dapat menurunkan asam lambung, sedangkan nyeri dada akibat serangan jantung tidak dapat mereda saat minum obat pereda asam lambung. 

Baca Juga: Jantung Berdebar Kencang Disertai Nyeri Dada? Bisa Jadi Aritmia! | Bincang Sehat

Perlu dipahami juga bahwa tidak semua orang yang mengalami serangan jantung akan mengalami nyeri dada. Nyeri dada akibat serangan jantung lebih umum dialami oleh pria ketimbang wanita. 

Pada wanita, umumnya gejala serangan jantung adalah rasa sakit di lengan, leher, hingga rahang.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x