JAKARTA, KOMPAS.TV - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat peningkatan jumlah penumpang, dengan akumulasi mencapai 240 ribu orang hingga Rabu, 2 April 2025.
Puncak sementara volume harian tercatat pada 2 April, ketika sebanyak 21 ribu penumpang memanfaatkan layanan kereta cepat tersebut.
Dari jumlah tersebut, 11 ribu penumpang diberangkatkan dari Stasiun Halim, sedangkan 10 ribu lainnya berasal dari Stasiun Padalarang dan Tegalluar.
Sebagian besar penumpang dari Halim, sekitar 75 persen, memilih turun di Stasiun Padalarang dan melanjutkan perjalanan menuju Kota Bandung dengan moda lanjutan seperti KA Feeder, kendaraan pribadi, maupun transportasi intermoda lainnya. Pola ini memperlihatkan meningkatnya antusiasme masyarakat untuk mengunjungi Bandung dan kawasan sekitarnya selama masa libur Lebaran.
Baca Juga: Bakauheni Padat Pada Rabu 2 April, Petugas Terganggu Hujan
General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengungkapkan bahwa tren tersebut diperkirakan akan terus berlanjut, termasuk pada Kamis, 3 April 2025.
"KCIC memperkirakan lonjakan penumpang akan terus terjadi hingga akhir pekan, dengan potensi puncak volume penumpang mencapai 24 ribu per hari menjelang berakhirnya cuti bersama,” ujar Eva.
Pada Kamis pagi, penjualan tiket untuk hari itu telah mencapai 15 ribu, dan KCIC optimistis angka 21 ribu penumpang harian akan kembali tercapai berkat ketersediaan pembelian tiket secara daring maupun langsung di stasiun, hingga keberangkatan terakhir pukul 21.25 WIB.
Menyadari tingginya mobilitas masyarakat, KCIC menghadirkan kemudahan tambahan berupa fleksibilitas dalam perubahan jadwal dan pembatalan tiket secara online selama masa libur Lebaran.
Layanan ini dapat diakses melalui Aplikasi Whoosh dan situs web resmi ticket.kcic.co.id.
Fitur pembatalan tersedia maksimal 2 jam sebelum jadwal keberangkatan dengan pengembalian dana 75 persen dalam waktu maksimal 1x24 jam.
Sementara itu, perubahan jadwal bisa dilakukan hingga 5 menit sebelum keberangkatan secara online, dan hingga 15 menit setelah keberangkatan di loket stasiun secara offline. Perubahan jadwal pertama gratis selama tarif baru sama atau lebih rendah dari tiket awal, sedangkan perubahan berikutnya tetap disertai pengembalian dana sebesar 75 persen dari tarif awal.
Eva menekankan pentingnya fitur ini dalam mendukung kenyamanan perjalanan masyarakat.
“Kami mengimbau seluruh penumpang untuk merencanakan perjalanan dengan baik, memilih jadwal yang sesuai, dan tiba di stasiun lebih awal," tutup Eva melalui rilis yang diterima oleh Kompas.tv, Kamis.
Baca Juga: Macet Panjang di Jalur Wisata Lembang, Polisi Berlakukan Sistem One-Way 3 April 2025
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.