Pakai Layanan Valet & Ride Mulai Hari Ini, Cara Baru untuk Permudah Pemudik Motor saat Lebaran 2025

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali menghadirkan inovasi untuk memudahkan masyarakat yang ingin mudik, khususnya pengguna sepeda motor, melalui program Valet & Ride selama masa mudik Lebaran 2025.

Layanan Valet & Ride yang bisa dimanfaatkan mulai hari ini, Senin (24/3/2025) memungkinkan pemudik motor yang kelelahan untuk menitipkan motornya di truk khusus dan melanjutkan perjalanan dengan bus yang telah disiapkan oleh Polda Jawa Tengah. 

Dengan cara ini, masyarakat tetap dapat membawa motornya ke kampung halaman tanpa harus mengendarainya langsung dalam perjalanan panjang dan berisiko.

"Kami mengimbau kepada pemudik motor atau kendaraan roda dua untuk bisa memanfaatkan layanan Valet & Ride,” kata Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho.

Baca Juga: Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025 di Stasiun Senen Jakarta, Warga Pilih Mudik Awal

Layanan ini tidak dikenakan biaya dan dirancang untuk memberikan kenyamanan sekaligus menurunkan angka kecelakaan lalu lintas yang didominasi oleh sepeda motor. 

“Karena tahun lalu saat mudik 2024, kecelakaan terbanyak saat operasi ketupat, 75 persen adalah roda dua. Ini yang harus kita layani betul, tempat dari tempat harus kita kawal,” ujar Irjen Agus dikutip dari Antara.

Program Valet & Ride akan berlangsung pada 24–30 Maret 2025 dan melayani rute dari check point Nasmoco di Brebes hingga ke Polrestabes Kota Semarang, Jawa Tengah.

Setiap harinya terdapat tiga jadwal keberangkatan, yakni pukul 13.00 WIB, 16.00 WIB, dan 20.00 WIB.

Sebanyak sembilan bus, enam truk, dan tiga mobil patwal disiapkan dalam layanan ini.

Semua kendaraan merupakan kendaraan dinas Polres Eks wilayah Pekalongan Raya, Polda Jateng. Layanan ini diperkirakan mampu menampung hingga 1.890 pemudik.

Untuk memanfaatkan layanan ini, masyarakat hanya perlu datang ke Pos Pelayanan Valet & Ride Polda Jateng di Nasmoco Wanasari, Brebes, dengan membawa KTP dan STNK untuk registrasi.

Setelah itu, sepeda motor akan diangkut menggunakan truk, sementara pemudik melanjutkan perjalanan menggunakan bus.

Irjen Pol. Agus juga menekankan pentingnya memanfaatkan berbagai moda transportasi alternatif untuk mudik demi keselamatan bersama. 

"Kami tidak melarang pemudik menggunakan sepeda motor," ujar mantan Dirlantas Polda Jateng itu.

Namun, ia tetap mendorong agar pemudik memanfaatkan layanan mudik yang lebih aman, termasuk program gratis dari pemerintah maupun BUMN, serta program Valet & Ride dari Polri.

Baca Juga: Pantauan Kepadatan Pemudik yang Gunakan Kereta Api, Okupansi di Stasiun Pasar Senen Sampai 89 Persen