Motor Tidak Ideal untuk Mudik Lebaran, Ini Alasannya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mudik Lebaran menjadi tradisi tahunan bagi masyarakat Indonesia untuk kembali ke kampung halaman. Namun, pakar keselamatan jalan raya dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, menegaskan penggunaan sepeda motor untuk mudik sangat tidak disarankan. 

Ada berbagai alasan yang membuat motor bukan pilihan ideal untuk perjalanan jauh saat mudik Lebaran 2025.

Menurut Jusri, sepeda motor secara desain tidak dibuat untuk perjalanan jarak jauh.

Baca Juga: Mudik Aman Bagi Mobil Listrik! 127 SPKLU di Rest Area Siap Layani Pemudik, Cek via Travoy

"Kenapa? Karena velgnya yang kecil, terus bannya juga kecil. Hal-hal itu yang membuat orang-orang safety tidak merekomendasikan mudik dengan motor,” kata Jusri dikutip dari Antara.

Selain itu, pemudik yang menggunakan motor harus menghadapi panas terik, polusi udara, hingga potensi hujan badai yang bisa membahayakan keselamatan.

Jalur mudik yang padat akan semakin memperbesar risiko kecelakaan bagi pengendara motor.

“Ditambah kemacetan yang terjadi. Belum lagi prediksi dari BMKG, katanya yang bisa saja adanya hujan badai dan yang membuat longsor. Jadi motor itu tidak direkomendasikan," kata dia.

Dibandingkan menggunakan motor, masyarakat sebaiknya memanfaatkan moda transportasi lain yang lebih aman dan nyaman.

Selain itu, pemerintah dan perusahaan swasta juga menyediakan program mudik gratis yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. 

Baca Juga: Rawan Macet, Ini Waktu Paling Favorit yang Perlu Dihindari saat Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025

Program ini menawarkan perjalanan dengan berbagai moda transportasi, termasuk bus, kereta api, dan kapal laut.

“Sekarang sudah ada program-program pemerintah yang bahkan korporat juga menyediakan fasilitas mudik gratis dengan berbagai moda transportasi seperti angkutan laut bahkan kereta api dan juga bus,” ucapnya.

Untuk mengurangi penggunaan motor saat mudik Lebaran 2025, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan menerapkan tilang elektronik (ETLE Mobile). 

Wadirlantas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono, menjelaskan bahwa penerapan ETLE ini akan menindak pelanggaran sepert berboncengan lebih dari dua orang hingg membawa barang melebihi kapasitas.

Sebanyak 5 hingga 10 ETLE Mobile akan disebar di sepanjang jalur utama pemudik yang menggunakan motor.

Baca Juga: Diskon Tarif Tol Trans Jawa-Sumatera saat Mudik Lebaran 2025, Begini Syarat dan Ketentuannya