Kompas TV lifestyle kesehatan

Bukber Ternyata Bisa Tingkatkan Kebahagiaan dan Kesehatan Mental

Kompas.tv - 27 Februari 2025, 16:05 WIB
bukber-ternyata-bisa-tingkatkan-kebahagiaan-dan-kesehatan-mental
Ilustrasi buka bersama. Bukber berfungsi sebagai momen untuk berbagi cerita dan meningkatkan kebahagiaan (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Ade Indra Kusuma | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Jadwal-jadwal buka bersama (bukber) di grup Whatsapp teman sekolah hingga teman kerja bakal bermunculan saat memasuki bulan puasa.

Kegiatan makan bersama saat berbuka puasa atau bukber memang menjadi tradisi di Indonesia.  Semarak kegiatan ini di bulan Ramadan bisa menjadi ajang silaturahmi dan menyegarkan kebersamaan.

Selain bisa bertemu langsung, baik dengan sanak saudara hingga teman lama, bukber dapat berfungsi sebagai momen untuk berbagi cerita yang memiliki keseruan tersendiri.

Vice President Office of Health and Wellness Chair Herbalife Dr. Luigi Gratton mengatakan, makan bersama secara rutin berpengaruh besar bagi kesehatan mental karena memberi rasa dukungan emosional.

"Di banyak budaya Asia, makan bersama adalah pusat kehidupan sosial, berfungsi sebagai ritual harian yang memperkuat ikatan keluarga dan menjaga tradisi budaya," kata Gratton mengutip siaran pers, Kamis (27/2/2025).

Baca Juga: 6 Tips Cegah Dehidrasi selama Berpuasa, Nomor 1 Penting Sekali

"Rasa kebersamaan yang muncul lewat kegiatan makan bersama ini bisa mengurangi perasaan kesepian dan meningkatkan kebahagiaan," lanjut Gratton.

Penelitian menunjukkan, salah satu cara paling efektif untuk melawan kesepian dan meningkatkan kesejahteraan mental adalah melalui aktivitas kelompok.

"Klub lari dan bersepeda, serta kelas yoga, populer karena memberi lebih banyak manfaat kesehatan dibanding olahraga sendirian," ujarnya.

Seperti halnya olahraga berkelompok, makan bersama sering kali menghasilkan validasi sosial positif. Orang yang rutin makan bersama cenderung mengonsumsi makanan lebih sehat dibandingkan mereka yang sering makan sendiri.

Baca Juga: Kapan Batas Waktu Bayar Utang Puasa Ramadan Tahun Lalu? Ini Penjelasannya

Makanan sehat berkontribusi pada keseimbangan hormon dan kesehatan otak, yang berdampak langsung pada stabilitas suasana hati.

"Nutrisi bukan hanya tentang apa yang kita makan, tetapi juga tentang bagaimana dan dengan siapa kita berbagi makanan," kata Gratton.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x