Kesehatan Usus Ternyata Memengaruhi Kondisi Kulit, Ini Penjelasan Ahli

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gangguan kesehatan usus ternyata memiliki dampak signifikan terhadap berbagai kondisi kulit dan memicu kambuhnya beberapa penyakit. Temuan ini diungkapkan oleh Ahli bedah NHS, Dr. Karan Rajan, seperti dilansir Hindustan Times, Rabu (5/2/2025).

Dokter  Rajan menjelaskan bahwa usus dan kulit memiliki hubungan yang erat melalui mikrobioma dan sistem kekebalan tubuh.

Hal ini dapat terlihat ketika seseorang mengalami reaksi alergi terhadap makanan, di mana tanda-tanda pertama akan muncul pada kulit, seperti ruam atau pembengkakan pada bibir.

Penelitian pada anak-anak penderita eksim juga menunjukkan bukti kuat hubungan ini. Mereka rata-rata memiliki tingkat keragaman mikrobioma usus yang lebih rendah dan bakteri usus yang baik.

Baca Juga: 7 Tanda Diabetes yang Muncul pada Kulit

"Semua ini menunjukkan bahwa mikrobioma usus yang terganggu dapat menyebabkan peradangan kulit," kata  Rajan.

Hubungan usus dan kulit juga termanifestasi dalam berbagai kondisi medis. Beberapa contohnya adalah dermatitis herpetiformis pada penyakit celiac, luka kulit pada penyakit Crohn, dan Rosacea yang muncul akibat pertumbuhan berlebihan bakteri usus halus (SIBO).

Lebih jauh, Rajan mengungkapkan adanya fenomena yang disebut sumbu otak-usus-kulit.

Kondisi otak turut mempengaruhi kesehatan kulit melalui hubungan ini. Contohnya, sindrom iritasi usus besar (IBS) yang menyebabkan nyeri perut dapat memicu tekanan emosional dan mengakibatkan kambuhnya kondisi kulit kronis seperti rhesus, eksim, atau jerawat.

Baca Juga: Apakah Menelan Dahak Berbahaya bagi Kesehatan?

Untuk menjaga kesehatan kulit, membersihkan usus menjadi kunci utama.

Rajan juga menekankan bahwa faktor-faktor seperti pola makan, kualitas tidur, tingkat aktivitas, dan lingkungan turut berkontribusi terhadap kesehatan kulit secara keseluruhan.