JAKARTA, KOMPAS.TV - Dokter sekaligus influencer, dr. Azmi Fadhlih,SpDv, meninggal dunia di Bali, Senin (16/12/2024) pukul 02.00. Kakak ipar dokter Azmi, Lury Alex Noerdin, menyebut, ayah dua anak itu meninggal karena pecahnya pembuluh darah di otak atau aneurisma.
"Pecah pembuluh darah di otak atau aneurisma," ujar Lury Alex Noerdin Senin malam, mengutip Kompas.com.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, aneurisma otak adalah kondisi di mana terjadi penggelembungan pembuluh darah di otak akibat melemahnya dinding pembuluh darah di suatu titik tertentu.
Aneurisma otak juga dikenal dengan aneurisma serebral. Aneurisma otak merupakan aneurisma yang paling sering terjadi selain aneurisma pada pembuluh darah aorta pars abdominal.
Baca Juga: Skema hingga Detail Insentif dari Pemerintah untuk Masyarakat Terdampak PPN 12%
Jika aneurisma pada otak pecah, hal tersebut bisa menyebabkan hal yang lebih buruk, seperti kerusakan otak, stroke hemoragik, koma, dan kematian.
Bagaimana gejala aneurisma otak?
Apabila masih berukuran kecil dan belum pecah, aneurisma otak sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun, jika ukuran aneurisma membesar, penderita bisa mengalami berbagai keluhan, seperti :
Selain itu, aneurisma otak yang makin membesar bisa pecah dan menimbulkan perdarahan di otak.
Gejala pecahnya aneurisma otak dapat berupa :
Penyebab aneurisma otak Penyebab melemahnya dinding pembuluh darah di otak ini belum bisa dipastikan. Namun, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya aneurisma otak, yaitu :
Selain faktor-faktor tersebut, ada beberapa penyakit yang dapat meningkatkan risiko terjadinya aneurisma otak, yaitu :
Baca Juga: 15 Tahun di Indonesia, Mary Jane Bicara Bahasa Jawa saat Beri Ucapan Perpisahan Pulang ke Filipina
Pencegahan aneurisma otak
Melakukan kontrol secara rutin jika menderita penyakit yang meningkatkan risiko terjadinya aneurisma otak, seperti hipertensi, bisa mencegah aneurisma otak. Selain itu, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah aneurisma otak, seperti:
Sumber : Kementerian kesehatan, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.