SUMEDANG, KOMPAS.TV - Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, mengonfirmasi bahwa tidak ada rencana penutupan ruas Tol Cisumdawu setelah gempa terjadi di Sumedang, meskipun terjadi lima gempa pada 31 Desember 2023 dan 1 Januari 2024.
Dari jumlah gempa itu, yang terbesar adalah gempa ketiga dengan kekuatan 4,8 magnitudo, yang menyebabkan keretakan pada terowongan Tol Cisumdawu.
"Kami sudah laporkan ke Kementerian PUPR dan telah menurunkan tim ke lokasi. Menurut PUPR masih aman, jadi tidak ada rencana penutupan tol Cisumdawu," kata Bey di Sumedang, Senin (1/1/2024).
Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih melakukan identifikasi terhadap konstruksi terowongan Tol Cisumdawu setelah gempa mengguncang Kabupaten Sumedang.
Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono, menyatakan bahwa setelah terjadi gempa, tidak terlihat perubahan struktural yang signifikan.
Baca Juga: Ratusan Rumah di Sumedang Hancur Akibat Gempa Bumi Magnitudo 4,8: 138 Rusak Ringan, 10 Parah
"Usai terjadi gempa di Kabupaten Sumedang, tidak menunjukkan adanya perubahan struktur yang berarti," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono.
Pihak PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) sebagai pengelola jalan Tol Cisumdawu sedang melakukan investigasi terhadap struktur terowongan terkait dampak dari gempa tersebut.
Bambang menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) dan Kementerian PUPR untuk menindaklanjuti kemungkinan kerusakan pada struktur terowongan.
"Sudah menurunkan tim dan sekarang juga masih ada di lapangan untuk mengidentifikasi secara cepat kemungkinan adanya kerusakan," katanya dikutip dari Antara.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa gempa di Sumedang menyebabkan keretakan di beberapa lokasi, termasuk di terowongan tol Cisumdawu dan dinding RSUD di kawasan tersebut.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa BPBD setempat telah melakukan kaji cepat situasi dan pendataan dampak kerusakan.
Meskipun terjadi kerusakan ringan hingga sedang di beberapa rumah dan sekolah, khususnya di daerah Babakan Hurip, Sumedang, namun keretakan pada terowongan Tol Cisumdawu tidak mengganggu lalu lintas dan kondisi masih terkendali.
Gempa juga menyebabkan kerusakan ringan di RSUD Kecamatan Sumedang Selatan, dan pihak Pemerintah Kabupaten Sumedang mengambil langkah antisipatif dengan mengeluarkan sementara pasien dan petugas RS dari gedung tersebut.
"Gempa bumi magnitudo 4,8 (ketiga) menyebabkan sedikit keretakan dinding Terowongan Kembar Tol Cisumdawu. Pihak pengelola melakukan asesmen dan tindakan lainnya yang dianggap perlu. Namun, atas keretakan itu dipastikan tidak mengganggu lalu lintas dan kondisi masih aman terkendali," ucapnya.
Dampak gempa tersebut melibatkan 138 rumah rusak ringan, 110 rumah rusak berat, 456 warga mengungsi, dan 11 orang mengalami luka ringan. Sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Baca Juga: Gempa Sumedang, Begini Kondisi Pasien yang Dirawat di Tenda Darurat
Sumber : Kompas TV, Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.