JAKARTA, KOMPAS TV - Teknik pernapasan 4-7-8 diperkenalkan oleh profesor asal Fakultas Kedokteran University of Arizona, Andrew Weil, MD, pada tahun 1980. Ia menjelaskan, teknik ini terinspirasi dari yoga, sehingga tidak memerlukan peralatan dan dapat dilakukan di mana saja.
Dilansir MedicalNewsToday, teknik pernapasan 4-7-8 adalah teknik bernapas selama 4 detik, menahan napas selama 7 detik, dan menghembuskan napas selama 8 detik.
Teknik ini dirancang untuk membuat tubuh menjadi rileks dalam kondisi tertentu, seperti ketika mengalami stress, cemas, hingga mengalami kesulitan tidur.
Dilansir Healthline, dengan melakukan teknik ini untuk jangka waktu tertentu, memungkinkan tubuh mengisi kembali oksigen yang dibutuhkan oleh organ dan jaringan, memaksa pikiran dan tubuh untuk tetap fokus mengatur napas, serta membantu orang mengantuk setidaknya dalam waktu 60 detik.
Selain membantu mengatasi kecemasan dan kesulitan tidur, teknik ini memiliki manfaat seperti mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, membantu tubuh rileks, memperlambat detak jantung, membantu pencernaan, menurunkan hormon stres, serta melembabkan dan menyaring udara, seperti yang dilansir Kompas.com.
Para pendukungnya mengklaim bahwa teknik ini dapat menenangkan jantung yang berdegup kencang atau menenangkan saraf yang tegang.
Dr. Weil bahkan menggambarkan teknik pernapasan 4-7-8 ini sebagai "obat penenang alami untuk sistem saraf."
Baca Juga: Gangguan Kecemasan Sosial Berdampak Pada Imunitas Tubuh Seseorang, Kok Bisa? | AYO SEHAT
Baca Juga: Apa yang Terjadi saat Kita Menahan Napas Lebih dari 2 Menit?
Teknik pernapasan ini tidak hanya dilakukan ketika malam hari sebelum memejamkan mata. Teknik pernapasan 4-7-8 ini bisa dilatih ketika pagi setelah bangun tidur atau siang hari untuk merilekskan tubuh dan pikiran.
Untuk melakukan teknik pernapasan 4-7-8 bisa dilakukan dengan fleksibel, seperti dalam posisi berdiri, berbaring, atau duduk. Namun kamu tetap harus mempraktikkan teknik ini dengan postur tubuh yang baik.
Teknik pernapasan ini tidak boleh dipraktikkan dalam suasana di mana kamu sedang tidak siap untuk bersantai sepenuhnya. Pastikan kamu tetap tenang dan tidak perlu waspada setelah mempraktikkan siklus pernapasan ini.
Sumber : Healthline, Kompas.com, MedicalNewsToday
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.