JAKARTA, KOMPAS.TV - Penangkapan terpidana kasus hak tagih Bank Bali, Djoko Tjandra dilakukan atas kerjasama antara pihak Kepolisian Indonesia dengan Kepolisian Kerajaan Malaysia.
Sebelum penangkapan Djoko Tjandra pada Kamis, 30 Juli 2020, Kapolri Jenderal Idham Azis telah mengirim surat kepada Inspektur Jenderal of Police Malaysia Abdul Hamid bin Bador pada 23 Juli 2020 lalu.
Baca Juga: Penampakan Sel Djoko Tjandra dan Brigjen Prasetijo di Rutan Bareskrim Polri
Setelah ditangkap di Malaysia, Djoko Tjandra pun diserahkan kepada Bareskrim Polri untuk dibawa pulang ke Indonesia.
Proses serah terima Djoko Tjandra pun dilakukan di atas pesawat. Hal ini diungkap oleh Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono.
“Proses namanya serah terima. Begitu Djoko Tjandra ditangkap Polisi Diraja Malaysia kemudian melakukan serah terima dengan polisi Indonesia di atas pesawat,” ujar Irjen Pol Argo Yuwono Kadiv Humas Polri seperti dikutip dari tribunnews.com (1/8/2020).
Baca Juga: ICW Desak KPK Telusuri Dugaan Suap Djoko Tjandra ke Tiga Oknum Jenderal Polri
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.