Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Kalau bicara soal ondel-ondel, apa yang ada di benakmu? Pasti boneka besar dengan tinggi sekitar 2,5 meter berjumlah 2 buah.
Boneka laki-laki ditandai dengan wajah merah yang mempunyai kumis tebal, sedangkan boneka perempuan ditandai dengan wajah berwarna putih. Keduanya digerakkan oleh orang yang ‘rela’ masuk ke dalam boneka sehingga si boneka terlihat menari dengan diiringi musik ala Betawi.
Ondel kerap dimainkan dan dipakai untuk berbagai acara, mulai dari mengarak pengantin, peresmian kantor, pawai budaya, dan sebagainya.
Namun kini, fungsinya kian bergeser. Pertunjukan kesenian ondel-ondel tak hanya bisa dinikmati pada waktu tertentu saja. Setiap saat, masyarakat dapat menyaksikan barungan ondel-ondel di sejumlah ruas jalan, khususnya Ibu Kota Jakarta. Benarkah ondel-ondel dianggap sebagai seni yang kehilangan "panggungnya"?
Nonton series dokumenter Orang-Orang Jakarta: Seni yang Kehilangan "Panggung" dalam video berikut!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.