BEIRUT, KOMPASTV - Korban jiwa akibat ledakan Amonium Nitra yang terjadi di Kota Berirut, Lebanon terus bertambah.
Palang Merah Lebanon mencatat lebih dari 100 orang tewas akibat ledakan Amonium Nitra pada Selasa Petang.
Korban luka dari ledakan yang bersumber dari sebuah gudang penyimpanan ini pun telah mencapai 4000 orang. Palang Merah Lebanon hingga kini masih menyisir korban dari ledakan tersebut.
Baca Juga: Begini Penampakan Lebanon Pasca Ledakan
"Kami masih menyisir daerah itu dan masih ada korban. Saya berharap korban tidak bertambah," kata Kepala Palang Merah Lebanon, George Kettani, Rabu (5/8/2020). Dikutip dari Reuters.
Kettani menambahkan intensitas ledakan melempar korban ke laut dan saat ini tim penyelamat berusaha menemukan jenazah korban.
Banyak dari mereka yang terbunuh adalah karyawan pelabuhan dan orang-orang yang bekerja dan sedang berada di lokasi kejadian.
"Palang Merah Lebanon berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk mendirikan rumah penampungan jenazah karena rumah sakit kewalahan," ujar Kettani.
Baca Juga: KBRI Jelaskan Kondisi Terkini Terkait Ledakan Dahsyat yang Mengguncang Lebanon
Sebelumnya media internasional memberitakan ledakan telah merenggut 73 jiwa dan 3.700 terluka.
Ledakan yang terjadi di kawasan pelabuhan Kota Beirut ini diduga akibat Amonium Nitra dalam pupuk pertanian yang disimpan di sebuah gudang selama bertahun-tahun.
Media setempat melaporkan, ledakan tersebut menimbulkan kerusakan besar pada Istana Baabda.
Tak hanya itu ledakan juga terasa hingga ke Siprus, negara kepulauan yang berada 234 kilometer dari Kota Beirut, Lebanon.
Baca Juga: Dubes Lebanon Hajriyanto: WNI Karantina di Rumah Sakit Tak Jauh Dari Lokasi Ledakan Sudah Aman
Dikabarkan ledakan itu telah menguncang jendela di kota tepi pantai selatan Siprus.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.