Kompas TV internasional kompas dunia

Kritik Cara Donald Trump Tangani Covid-19, Hillary Clinton: Kami Mampu Lebih Baik

Kompas.tv - 4 Juli 2020, 11:37 WIB
kritik-cara-donald-trump-tangani-covid-19-hillary-clinton-kami-mampu-lebih-baik
Politikus partai Demokrat, Hillary Clinton. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati

KOMPAS.TV - Politisi dari Partai Demokrat, Hillary Clinton mengungkapkan pihaknya bisa lebih baik ketimbang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam menangani Covid-19.

AS saat ini masuk dalam daftar negara terparah yang terdampak Covid-19.

 Hingga Jumat (3/7/2020) waktu setempat, AS mengonfirmasikan jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 2.784.062.

Baca Juga: Trump Sebut Covid-19 sebagai Kung Flu, Putri Bruce Lee: Itu Rasis

Lebih dari 122 ribu orang meninggal di AS karena penyakit yang disebabkan oleh virus Corona tersebut.

Namun, Trump sendiri tampaknya tak terlalu peduli dengan keadaan tersebut. Dia memilih menghadiri hari perayaan Kemerdekaan AS.

Selain itu, dia juga menegaskan tak perlu terlalu memaksakan penggunaan masker, yang merupakan tindakan penting dalam pencegahan Covid-19.

Melihat hal itu, Hillary Clinton menilai dirinya mampu melakukan yang lebih baik jika menjadi presiden.

“Kami bisa melakukan sesuatu yang lebih baik untuk menyelamatkan nyawa, menjadi contoh yang lebih baik, dan lebih bertanggung jawab,” ujar Clionton dikutip dari 9 News.

“Saya pikir kami tak seharusnya mengalami masalah ekonomi dalam kehidupan juga pekerjaan. Jadi, saya tahu bisa melakukan pekerjaan yang lebih baik,” tambahnya.

Baca Juga: Presiden AS Donald Trump Tetap Yakin Wabah Covid-19 Bakal Hilang

Clinton juga tak menyembunyikan rasa bencinya pada Trump ingin masyarakat AS melihat sendiri bagaimana memiliki presiden yang sebenarnya tak siap untuk pekerjaan itu.

“Dia seorang pembalas dendam dan dia tak ingin legitimasi pada pemilihannya dipertanyakan, meski sejarah akan selalu mempertanyakannya,” kata Clinton.

Hillary Clinton sendiri merupakan lawan Trump saat pemilihan Presiden AS pada 2016 lalu, namun dia kalah dalam electoral college meski mendapat suara terbanyak.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x