A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 241

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Buku Mantan Penasihat Trump Kontroversial, Menlu AS Mike Pompeo: Dia Pengkhianat

Kompas TV internasional kompas dunia

Buku Mantan Penasihat Trump Kontroversial, Menlu AS Mike Pompeo: Dia Pengkhianat

Kompas.tv - 19 Juni 2020, 12:05 WIB
buku-mantan-penasihat-trump-kontroversial-menlu-as-mike-pompeo-dia-pengkhianat
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo. (Sumber: Drew Angerer / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP)
Penulis : Haryo Jati

KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo menyebut mantan penasihat Presiden AS, Donald Trump, John Bolton sebagai pengkhianat.

Label tersebut diungkapkan Pompeo, terkait isi buku yang diterbitkan oleh Bolton yang berjudul The Room Where It Happened: A White House Memoir.

“Sangat menyedihkan sekaligus berbahaya, bahwa peranan akhir John Bolton di depan publik sebagai pengkhianat yang membahayakan Amerika dengan melanggar kepercayaan dari banyak orang,” ujar Pompeo dikutip dari CBC.

Baca Juga: Trump Tunjuk Jenderal Kulit Hitam Pertama Jadi KSAU AS di Tengah Protes Kematian George Floyd

Buku yang diterbitkan oleh Bolton tersebut banyak mengritik pemerintahan Trump yang menurut Bolton tak gemilang.

Dalam buku tersebut Bolton mengungkapkan Pompeo menjadi salah satu alasan dirinya diremehkan dan kemudian disingkirkan.

Bolton pun mengatakan dirinya menerima catatan bahwa Pompeo mengejek Trump, ketika bertemu dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

“Dia penuh dengan omong kosong,” kata Pompeo menanggapi pernyataan tersebut. Meski begitu, Pompeo mengaku hingga kini masih belum membaca buku Bolton.

Baca Juga: Donald Trump Geram Karena Indonesia Kenakan Netflix Pajak Digital Per 1 Juli 2020

Selain Pompeo, Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer juga membantah testimoni Bolton, bahwa Trump mengadakan perjanjian dengan Presiden China, Xi Jinping untu membantunya agar terpilih kembali.

Bolton menjelaskan bahwa perjanjian itu terjadi pada pertemuan di 2019. Namun, Lighthizer menegaskan perjanjian itu tak pernah terjadi.

“Saya ada dalam pertemuan tersebut. Apakah saya akan mengingat sesuatu yang gila seperti itu? Tentu saja. Hal itu tak pernah terjadi. Sangat gila,” tambahnya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x