Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
KOMPAS.TV - Kondisi kesehatan anak-anak suriah, korban konflik, semakin mengkhawatirkan dan memburuk dengan cepat.
Bersama keluarga, anak-anak harus tinggal di tenda pengungsian tanpa pemanas di musim dingin.
Konflik di Idlib, Suriah, membuat ratusan ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, menuju perbatasan dengan Turki, untuk mencari tempat yang aman.
Lembaga kemanusiaan "save the children" mengatakan, migrasi ini merupakan perpindahan warga sipil terbesar dalam perang yang berlangsung sejak 2011 ini.
Selain masalah pengungsian dan serangan udara, ada banyak anak yang menjadi martir karena pemboman. Kami melihat anak-anak sekarat karena kondisi kehidupan yang buruk di daerah ini.
Sebagian dari mereka hidup telantar.
Sejumlah keluarga tinggal berdesak-desakan di tenda pengungsian, dan harus menghadapi musim dingin tanpa pemanas.
Keluarga-keluarga ini hidup tanpa perlindungan apapun. Anak-anak menjadi sakit, karena cuaca yang dingin.
Pekerja kemanusiaan mencatat, dalam beberapa pekan terakhir setidaknya 10 anak meninggal.
Ada 140 keluarga di sini tanpa tempat tinggal, hanya sebagian kecil. Tidak ada pemanas, kondisinya sulit, cuacanya keras, terutama pada malam hari.
Dalam sepuluh tahun terakhir keadaannya sangat sulit, terutama bagi anak-anak. Kami memiliki anak-anak kecil yang menderita. Mereka jadi sakit karena kedinginan
Konflik membuat 5,5 juta penduduk Suriah menjadi pengungsi. Sebagian dari mereka mengungsi ke perbatasan dengan Turki.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.