Kompas TV internasional kompas dunia

Kapal Perang AS Melintas di Selat Taiwan, China Beri Kecaman Keras

Kompas.tv - 24 April 2025, 21:54 WIB
kapal-perang-as-melintas-di-selat-taiwan-china-beri-kecaman-keras
FILE - Dalam foto arsip 20 Januari 2016 ini, kapal perusak berpeluru kendali USS William P. Lawrence, latar depan, menunggu pengisian bahan bakar dari kapal tanker, kiri atas, di perairan lepas pantai Coronado, California. China menanggapi dengan keras pelayaran kapal perusak milik Angkatan Laut Amerika Serikat, USS William P. Lawrence, yang melintas di Selat Taiwan pada Rabu (23/4/2025). (Sumber: AP Photo/Gregory Bull, Arsip)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

BEIJING, KOMPAS.TVChina menanggapi dengan keras pelayaran kapal perusak milik Angkatan Laut Amerika Serikat, USS William P. Lawrence, yang melintas di Selat Taiwan pada Rabu (23/4/2025).

Dalam pernyataannya, Beijing menuduh Washington membesar-besarkan insiden ini dan menyesatkan opini internasional mengenai prinsip-prinsip hukum internasional.

Juru bicara Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Kolonel Senior Shi Yi mengatakan bahwa pelayaran kapal perusak berpemandu rudal tersebut “dihipersekspos secara publik oleh pihak AS.” 

Menurutnya, China telah mengerahkan kekuatan laut dan udara untuk memantau pelayaran kapal itu sepanjang perjalanan.

Baca Juga: China Bantah Negosiasi Tarif dengan AS: Klaim Trump Tak Berdasar, Seperti Menangkap Angin

“Komando Teater Timur PLA mengerahkan kekuatan angkatan laut dan udara untuk melacak dan memantau pelayaran kapal AS sepanjang rutenya, dan secara efektif menanganinya sesuai dengan hukum,” ujar Shi dalam pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah China, Kamis (24/4/2025), dikutip dari Anadolu.

Komando Indo-Pasifik AS, yang bertanggung jawab atas operasi militer di wilayah tersebut, menyebut pelayaran kapal perang AS itu sebagai operasi rutin yang dilaksanakan di perairan internasional.

Mereka mengeklaim kebebasan navigasi dan penerbangan dijamin oleh hukum internasional.
Namun, Beijing menilai bahwa tindakan tersebut adalah provokasi yang tidak dapat dibenarkan. 

Shi menegaskan bahwa Amerika Serikat telah "memutarbalikkan fakta dan prinsip-prinsip hukum yang benar" serta "menyesatkan persepsi dunia internasional".

China pun memperingatkan AS untuk menghentikan penyebaran informasi yang dianggap tidak akurat dan berpotensi meningkatkan ketegangan di kawasan. 

"Kami memperingatkan keras agar Amerika Serikat berhenti memanaskan isu ini dan bekerja sama untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," tegasnya. 

Baca Juga: China Boikot Boeing karena Tarif Trump, Pesawat Bakal Dikirim ke Negara Lain


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Anadolu

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x