Kompas TV internasional kompas dunia

Dokter Kepausan Ceritakan Detik-Detik Terakhir Paus Fransiskus

Kompas.tv - 24 April 2025, 18:41 WIB
dokter-kepausan-ceritakan-detik-detik-terakhir-paus-fransiskus
Profesor dan ahli bedah Sergio Alfieri, yang memimpin tim yang merawat Paus Fransiskus selama dirawat di rumah sakit, berbicara dalam sebuah wawancara dengan Associated Press di rumah sakit poliklinik Gemelli di Roma, Sabtu, 29 Maret 2025. (Sumber: AP Photo/Alessandra Tarantino)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

VATIKAN, KOMPAS.TVDokter pribadi Paus Fransiskus, Dr Sergio Alfieri, mengungkapkan detik-detik terakhir kehidupan Paus dalam wawancara eksklusif dengan salah satu harian Italia. Paus ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di kediamannya di Vatikan, Senin (21/4/2025) pagi waktu setempat.

Menurut Alfieri, saat ia tiba di kamar Paus sekitar pukul 05.50 pagi, sang pemimpin Gereja Katolik dunia itu masih dalam keadaan bernapas normal dan matanya terbuka. Namun, Paus tak merespons panggilan maupun rangsangan yang diberikan.

“Saya masuk ke kamar beliau, dan beliau membuka mata. Saya perhatikan bahwa beliau tidak mengalami masalah pernapasan, jadi saya mencoba memanggil, tetapi beliau tidak merespons,” kata Alfieri kepada Corriere della Sera dikutip dari Associated Press.

Baca Juga: Dubes Vatikan untuk Indonesia Pimpin Misa Arwah untuk Paus Fransiskus di Gereja Katedral Jakarta

“Beliau juga tidak merespons rangsangan, bahkan yang menyakitkan. Saat itu saya mengerti bahwa tidak ada lagi yang bisa dilakukan. Beliau dalam kondisi koma," ungkapnya.

Paus Fransiskus sebelumnya sempat dirawat selama lima pekan di Rumah Sakit Gemelli, Roma, akibat pneumonia ganda yang nyaris merenggut nyawanya sebanyak dua kali. 

Setelah dinyatakan cukup stabil, Paus dipulangkan ke Vatikan pada 23 Maret lalu untuk menjalani masa pemulihan selama dua bulan.

Alfieri mengungkapkan, kondisi kesehatan Paus sempat membaik, meskipun tetap memerlukan pemantauan ketat. 

Namun, ketika insiden Senin pagi terjadi, ia memutuskan untuk tidak memindahkan Paus ke rumah sakit karena risikonya terlalu besar.

“Beliau ingin meninggal di rumah, itu selalu beliau katakan saat berada di Gemelli,” ujar Alfieri.

Baca Juga: Paus Fransiskus Penggemar Berat Tim Sepak Bola San Lorenzo, Klub Berduka atas Kematiannya

Paus Fransiskus wafat dua jam setelah mengalami serangan stroke. Kardinal Pietro Parolin, Sekretaris Negara Vatikan, segera datang dan memimpin doa rosario di samping jenazah, bersama para anggota rumah tangga kepausan.

“Saya memberikan belaian perpisahan sebagai bentuk penghormatan terakhir,” ujar Alfieri.

Sementara itu, menurut Vatican News, Paus sempat melakukan gerakan kecil sebagai tanda perpisahan kepada sang asisten kesehatan, Massimiliano Strappetti, sesaat sebelum kehilangan kesadaran. 

Sumber yang berada di lokasi menyebutkan, Paus tampak tenang dan tidak menunjukkan tanda-tanda kesakitan.

Paus Fransiskus akan dimakamkan dalam prosesi kenegaraan pada Sabtu (26/4). Upacara tersebut diperkirakan akan dihadiri oleh sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, serta puluhan delegasi resmi dari berbagai negara. 

Baca Juga: Paus Fransiskus Dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore Bukan di Vatikan, Ternyata Ini Alasannya


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Associated Press

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x