TEL AVIV, KOMPAS.TV - Militer Israel dilaporkan memalsukan tuduhan terowongan Hamas di Koridor Philadelphi, perbatasan Gaza-Mesir untuk mencegah gencatan senjata. Apa yang diklaim militer Israel sebagai terowongan Hamas merupakan selokan dangkal yang tertutup tanah.
Hal tersebut terungkap berdasarkan investigasi media Israel, KAN. "Tidak pernah ada terowongan, melainkan selokan yang tertutup tanah," demikian laporan KAN via Anadolu, Rabu (23/4/2025).
Investigasi ini dirilis KAN menanggapi rilis militer Israel pada Agustus 2024 lalu tentang "terowongan" Hamas. Waktu itu, militer Israel memublikasikan foto-foto yang diklaim sebagai terowongan di zona demiliterisasi Koridor Philadelphi.
Baca Juga: Kemlu Israel Hapus Pernyataan Belasungkawa untuk Paus Fransiskus
Menurut media Israel tersebut, militer Israel berbohong untuk "melebih-lebihkan pentingnya Koridor Philadelphi untuk menunda kesepakatan pembebasan sandera."
Mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant disebut mengonfirmasi temuan media Israel itu. Gallant menyebut pemerintahan Benjamin Netanyahu berbohong kepada publik untuk menghindari gencatan senjata.
"Itu bukanlah terowongan, melainkan upaya untuk mencegah kesepakatan gencatan senjata," kata Gallant.
Eks pejabat kabinet Netanyahu itu menyebut selokan yang diklaim sebagai terowongan oleh militer Israel hanya sedalam satu meter dan dikesankan sebagai terowongan dalam untuk menyelundupkan senjata.
"Itu dipromosikan ke publik sebagai terowongan dalam untuk mencegah tercapainya kesepakatan dengan Hamas," katanya.
Pihak militer Israel sendiri belum menanggapi temuan bahwa Tel Aviv berbohong soal terowongan Hamas.
Pada saat bersamaan, Israel terus menggempur Gaza sejak mengakhiri gencatan senjata pada 18 Maret lalu. Pada Rabu (23/4), Israel menyerang sebuah sekolah yang dijadikan tempat pengungsian di Kota Gaza dan membunuh setidaknya 10 orang.
Baca Juga: Israel Bom Ruang ICU Rumah Sakit Anak di Gaza, Pengungsi Terbakar Hidup-Hidup
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.