Kompas TV internasional kompas dunia

Mengenang Perjalanan Paus Fransiskus: Suara Kemanusiaan bagi Para Pengungsi dan Migran

Kompas.tv - 23 April 2025, 16:59 WIB
Penulis : Stefanie Liman | Editor : Theo Reza

KOMPAS.TV - Membela para migran merupakan salah satu prioritas utama Paus Fransiskus, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik yang meninggal dunia pada Senin (21/4/2025).

Sejak masa kepausannya dimulai pada 2013, Paus Fransiskus menyaksikan krisis pengungsi di Laut Mediterania dan meningkatnya jumlah migran di seluruh Amerika.

Sejak awal masa kepausannya, Fransiskus berulang kali mengangkat isu migran. Ia bahkan memindahkan pencari suaka dari kamp penampungan yang penuh sesak ke Vatikan. Paus juga mengecam inisiatif perbatasan yang diusung oleh Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump.

Pada tahun 2016, Paus Fransiskus merayakan misa hanya beberapa langkah dari perbatasan Amerika Serikat–Meksiko di Ciudad Juarez, dan disiarkan langsung ke negara tetangga, El Paso, Texas. Saat itu, Donald Trump tengah berkampanye sebagai calon presiden dengan janji membangun tembok pembatas untuk menghentikan imigrasi ilegal dari Meksiko ke Amerika Serikat.

Paus Fransiskus menyatakan bahwa mereka yang membangun tembok pemisah bukanlah seorang Kristen.

Pada tahun 2013, Fransiskus memilih Pulau Lampedusa di Italia untuk kunjungan pastoral pertamanya di luar Roma. Lampedusa adalah pulau kecil di Laut Mediterania. Kedekatannya dengan Afrika Utara menjadikan pulau ini sebagai titik penting dalam rute penyelundupan manusia dan lokasi banyak kecelakaan kapal yang mematikan.

Pada tahun 2016, Fransiskus mengunjungi Pulau Lesbos di Yunani pada puncak krisis pengungsi, di mana ratusan ribu orang tiba setelah melarikan diri dari perang saudara di Suriah serta konflik di Timur Tengah dan Asia Selatan.

Paus Fransiskus membawa kembali tiga keluarga Muslim ke Italia dengan pesawat kepausan. Ia menyebut mereka sebagai "tamu Vatikan." Kini, keluarga-keluarga tersebut tinggal di Roma.

Pada tahun 2021, ia kembali mengunjungi Pulau Lesbos untuk bertemu dan berdoa bersama para migran yang tinggal di sana.

Terakhir, pada tahun 2023, dalam kunjungan ke kota pelabuhan multikultural di Prancis, Marseille, Paus Fransiskus kembali mengecam "fanatisme ketidakpedulian" terhadap para migran, di tengah menguatnya kebijakan penguatan perbatasan Eropa dan bangkitnya kelompok sayap kanan anti-imigrasi.

Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi, Laut Mediterania telah menjadi kuburan migran terbesar di dunia, dengan lebih dari 30.000 kematian sejak tahun 2014.

Baca Juga: [FULL] Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Ini Sederet Prosesi Jelang Hari Pemakaman

#mengenangpausfransiskus #pausfransiskussosokperdamaian #pausfransiskusmembelamigran

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x