TEL AVIV, KOMPAS.TV - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Israel dilaporkan memerintahkan korps diplomatiknya di seluruh dunia untuk menghapus pernyataan belasungkawa untuk mendiang Paus Fransiskus.
Sejumlah duta besar Israel menyebut perintah Kemlu tersebut disampaikan tanpa disertai alasan.
Sebelumnya, setelah wafatnya Paus Fransiskus di Vatikan, Senin (21/4/2025), sejumlah akun media sosial resmi Kedutaan Besar Israel menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya pemimpin Gereja Katolik tersebut.
Namun, setelah beberapa jam berselang, seperti dilaporkan media Israel, Ynetnews, unggahan-unggahan itu dihapus.
Unggahan dukacita dilaporkan dihapus secara serentak usai Kemlu Israel mengirimkan perintah kepada misi diplomatiknya di seluruh dunia.
Para duta besar Israel pun diinstruksikan untuk tidak mengisi buka dukacita di kedubes-kedubes Vatikan.
Sejumlah duta besar dilaporkan keberatan dengan arahan tersebut. Langkah ini dinilai dapat merusak citra Israel di mata umat Katolik seluruh dunia.
"Kita menghapus cuitan sederhana, tak bersalah yang berisi dukacita seperti umumnya, jelas karena kritik Paus terhadap perang Israel di Gaza," kata seorang diplomat, seperti dilansir Ynetnews, Selasa (22/4/2025).
Baca Juga: Eks Dubes Israel Minta Tel Aviv Tak Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Dinilai Lebih Peduli Palestina
Seorang diplomat lain mengakui Kemlu Israel memerintahkan secara langsung untuk menghapus cuitan berisi ungkapan belasungkawa untuk Sri Paus. Menurutnya, langkah ini dapat menimbulkan kerusakan jangka panjang bagi citra Israel.
"Kami diberi perintah langsung untuk menghapus cuitan-cuitan itu tanpa penjelasan. Ketika kami meminta klarifikasi, kami diberi tahu masalah itu 'sedang ditinjau,'" katanya.
Paus Fransiskus diketahui vokal mengkritik perang Israel di Gaza semasa hidup. Paus pun berulang kali menyuarakan penghentian kekerasan di Gaza, termasuk saat khotbah Paskah satu hari sebelum wafat.
Sebelumnya, mantan Duta Besar Israel untuk Italia, Dror Eydar, menuduh Paus "antisemitik" dan meminta pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak menghadiri pemakaman di Vatikan.
Eydar menuduh Paus Fransiskus lebih peduli kepada "anak-anak di Gaza" yang digempur militer Israel sejak Oktober 2023, daripada anak-anak Israel.
Seorang pejabat Kemlu Israel mengakui pihaknya memerintahkan penghapusan ungkapan belasungkawa untuk Paus Fransiskus.
Menurutnya, pernyataan belasungkawa oleh korps diplomatik Israel dirilis karena "kesalahan."
"Cuitan-cuitan tersebut diunggah karena kesalahan. Kami merespons pernyataan-pernyataan Paus yang melawan Israel selama hidupnya dan kami tidak akan melakukannya setelah kematiannya. Kami menghormati perasaan para pengikut beliau," kata pejabat tersebut.
Baca Juga: Siapa Pengganti Paus Fransiskus? Berikut Kandidat Kuat yang Diprediksi Jadi Paus Berikutnya
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Ynetnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.