Kompas TV internasional kompas dunia

China Buru 3 Agen Intelijen AS, Dituduh Lakukan Serangan Siber saat Asian Winter Games 2025

Kompas.tv - 16 April 2025, 23:45 WIB
china-buru-3-agen-intelijen-as-dituduh-lakukan-serangan-siber-saat-asian-winter-games-2025
Bendera China dan Amerika Serikat dipajang berdampingan di sebuah toko cinderamata di Beijing, 3 April 2025. (Sumber: Andy Wong/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Deni Muliya

BEIJING, KOMPAS.TV - Otoritas China memburu tiga agen intelijen Amerika Serikat (AS) atas tuduhan serangan siber saat gelaran Asian Winter Games 2025 pada Februari lalu.

Kepolisian kota Harbin menyatakan ketiga pelaku merupakan agen intelijen Badan Keamanan Nasional AS (NSA).

Polisi China menyebut ketiga pelaku bernama Katheryn A. Wilson, Robert J. Snelling, dan Stephen W. Johnson.

Namun, polisi tidak mengungkapkan proses penyelidikan ataupun dugaan keberadaan ketiga orang tersebut.

Kantor berita Xinhua melaporkan, Selasa (15/4/2025), serangan siber yang diduga didalangi AS mengincar sistem penyelenggaraan Asian Winter Games yang mencakup "data pribadi yang berjumlah besar".

Baca Juga: Xi Jinping Tiba di Malaysia, Kirim Pesan China Mitra yang Lebih Baik dari AS

Polisi China menyatakan, para pelaku juga menyerang infrastruktur krusial di Provinsi Heilongjiang. 

Termasuk energi, transportasi, pengairan, telekomunikasi, dan riset pertahanan. Peretas AS pun disebut menyerang perusahaan teknologi Huawei.

Menurut laporan Xinhua, agen NSA mentransmisikan paket data terenkripsi yang tidak diketahui ke perangkat-perangkat yang mengoperasikan sistem Microsoft Windows di provinsi tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian mengecam AS yang disebutnya mengincar infrastruktur krusial China dengan serangan siber.

"China telah menyampaikan keberatannya kepada AS melalui berbagai cara terkait serangan siber AS ke infrastruktur krusial China. Kami mendesak AS menunjukkan pertanggungjawaban dalam isu keamanan siber, berhenti melakukan serangan siber, dan berhenti memfitnah dan menyerang China," kata Lin Jian dikutip Xinhua via AP.

Kedutaan Besar AS di Beijing belum merespons mengenai dugaan serangan siber yang disebut melibatkan agen NSA.

China dan AS telah berulangkali saling tuduh mengenai serangan siber.

Pada Maret lalu, Kementerian Hukum AS mengumumkan upaya penanganan kejahatan siber yang dituduh dilakukan 12 warga negara China.

Baca Juga: Hadapi Dampak Tarif Trump, Indonesia Perkuat Kerja Sama Dagang dengan Turki

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x