TEL AVIV, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz menyatakan, pasukannya akan tetap bertahan di Jalur Gaza hingga waktu yang tidak ditentukan.
Katz juga menyebut militer Israel akan tetap bertahan di wilayah Suriah dan Lebanon yang didudukinya.
Pasukan Israel telah menduduki lebih dari setengah wilayah Gaza sejak meluncurkan serangan pada Oktober 2024 lalu.
Pihak Israel pun mengumumkan pembuatan "zona keamanan" baru usai mengakhiri gencatan senjata dengan Hamas.
"Tidak seperti dulu, (militer Israel) tidak akan evakuasi dari area-area yang dibersihkan dan direbut," kata Katz dikutip dari Al Jazeera, Rabu (16/4/2025).
Selain itu, Katz menyebut, pasukan Israel tidak akan mundur dari wilayah Lebanon sesuai kesepakatan gencatan dengan Hizbullah.
Tanpa terkecuali, Garnisun Israel di utara Suriah juga tetap dipertahankan.
Baca Juga: Dorong Stabilitas di Gaza dan Tepi Barat, Uni Eropa Tambah Bantuan ke Palestina Rp 30,54 Triliun
Israel Katz mengingatkan militernya "akan tetap berada di zona keamanan sebagai penyangga antara musuh dan masyarakat (Israel) dalam situasi permanen atau temporer apa pun di Gaza, juga di Lebanon dan Suriah".
Namun demikian, pihak Palestina dan negara-negara di Timur Tengah lainnya menilai, keberadaan tentara Israel di daerah pendudukan tersebut melanggar hukum internasional.
Pendudukan militer Israel mempertipis kans perundingan gencatan senjata dengan Hamas.
Sebelumnya, Hamas menyatakan tidak akan membebaskan puluhan sandera yang tersisa sebelum pasukan Israel mundur sepenuhnya dari Gaza.
Kedua pihak telah meneken gencatan senjata yang berlaku pada 19 Januari lalu.
Namun, pada 18 Maret, Israel kembali menyerang Gaza dan secara sepihak mengakhiri gencatan senjata.
Serangan Israel memaksa hampir 90 persen warga Gaza mengungsi, bahkan Israel membunuh puluhan ribu orang.
Menurut data Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Israel telah membunuh lebih dari 51.000 orang di enklav tersebut.
Baca Juga: Hamas Kehilangan Kontak dengan Sandera Edan Alexander usai Serangan Israel di Gaza
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.