Kompas TV internasional kompas dunia

Serangan Udara Israel Hantam Pintu Rumah Sakit di Gaza, Satu Petugas Medis Tewas

Kompas.tv - 16 April 2025, 14:45 WIB
serangan-udara-israel-hantam-pintu-rumah-sakit-di-gaza-satu-petugas-medis-tewas
Warga Palestina mengevakuasi seorang pria yang terluka akibat pengeboman Israel di Kota Gaza, 19 Maret 2025. (Sumber: Jehad Alshrafi/Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Vyara Lestari

JALUR GAZA, KOMPAS.TV — Serangan udara Israel menghantam gerbang rumah sakit lapangan di Jalur Gaza pada Selasa (15/4/2025). Serangan ini menewaskan seorang petugas medis dan melukai sembilan orang lainnya.

Serangan itu menghantam Rumah Sakit Lapangan Kuwait di daerah Muwasi, tempat ratusan ribu orang mencari perlindungan di kamp-kamp tenda yang luas. Samua yang terlukan merupakan pasien dan petugas medis rumah sakit tersebut, dan dua orang pasien berada dalam kondisi kritis karena serangan itu.

Seperti dikutip dari The Associated Press, hingga saat ini, belum ada komentar apa pun dari Israel mengenai serangan tersebut.

Pada Selasa, juru bicara Hamas mengatakan bahwa serangan tersebut menyebabkan mereka kehilangan kontak dengan unit yang menjaga sandera Israel-Amerika Edan Alexander. Beberapa hari sebelumnya, Hamas merilis video prajurit berusia 21 tahun itu, yang terlihat seperti berbicara di bawah tekanan.

Hamas mengatakan serangan langsung menghantam lokasi tempat Alexander ditahan dan mereka berusaha menghubungi unit itu. Hingga kini belum diketahui bagaimana nasib sandera tersebut setelah serangan Israel.

Baca Juga: Hamas Kehilangan Kontak dengan Sandera Edan Alexander usai Serangan Israel di Gaza

Serangan terhadap Rumah Sakit

Militer telah menyerang dan menyerbu rumah sakit beberapa kali selama perang 18 bulan. Biasanya mereka menuduh milisi Hamas bersembunyi di sana atau menggunakannya untuk tujuan militer. Staf rumah sakit membantah tuduhan tersebut dan menuduh Israel telah membahayakan warga sipil dan merusak sistem kesehatan Gaza.

Pada hari Minggu, Israel menyerang rumah sakit besar terakhir yang menyediakan perawatan kritis di Gaza utara setelah memerintahkan evakuasi. Seorang pasien meninggal selama evakuasi, dan serangan itu merusak ruang gawat darurat, apotek, dan bangunan di sekitarnya.

Keuskupan Episkopal Yerusalem, yang mengelola rumah sakit tersebut, mengutuk serangan tersebut.
Israel mengatakan pihaknya menargetkan pusat komando dan kendali Hamas yang berada di dalam fasilitas itu, namun tidak ada bukti atas klaim mereka. Sementara itu, Hamas membantah tuduhan tersebut.

Baca Juga: Akademisi Unand Ingatkan Prabowo: Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia Bisa Perkuat Klaim Israel

Pengakuan Prancis atas Negara Palestina

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan kembali penentangannya terhadap negara Palestina dalam sambungan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Sebelumnya, Macron menyatakan bahwa Prancis akan mengakui negara Palestina pada akhir tahun ini.

Dalam sambungan telepon tersebut, Netanyahu juga mengatakan bahwa pembentukan negara Palestina akan menjadi "hadiah besar bagi terorisme" dan menghasilkan entitas yang dijalankan milisi hanya berjarak beberapa mil dari kota-kota Israel.

Dalam pernyataannya sendiri yang diunggah di X, Macron menyerukan gencatan senjata, pembebasan sandera, dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, yang telah diblokir Israel selama lebih dari sebulan. Namun dia tidak menyebut mengenai pengakuan negara Palestina.

Macron mengatakan minggu lalu bahwa Prancis harus mengakui negara Palestina pada bulan Juni ketika bergabung dengan Arab Saudi dalam menyelenggarakan konferensi internasional tentang penerapan solusi dua negara.

Kemudian pada hari Selasa, kantor Netanyahu mengatakan dia mengunjungi Gaza utara. Dia sebelumnya memasuki Gaza beberapa kali selama perang.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : The Associated Press

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x