Ratusan Pemukim Israel Serbu Masjid Al Aqsa pada Hari Kedua Paskah Yahudi

YERUSALEM, KOMPAS.TV — Ratusan pemukim Israel pada Senin (14/4/2025) kembali menerobos masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki. Insiden ini bertepatan dengan hari kedua perayaan Paskah Yahudi, yang menjadi salah satu hari suci terpenting dalam tradisi keagamaan Yahudi.

Departemen Wakaf Islam di Yerusalem menyebutkan bahwa sebanyak 765 pemukim ilegal memasuki kawasan Al-Aqsa secara berkelompok.

Mereka mendapat pengawalan dari polisi Israel saat melintasi Gerbang Al-Mugharbah yang terletak di sisi barat kompleks suci tersebut.

Baca Juga: 210 Jurnalis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza Sejak Oktober 2023

Sehari sebelumnya, pada hari pertama Paskah Yahudi, sekitar 500 pemukim juga dilaporkan memasuki kompleks Al-Aqsa. 

Aksi tersebut memicu kekhawatiran di kalangan warga Palestina dan komunitas Muslim, mengingat sensitivitas lokasi dan waktu kejadian yang bertepatan dengan bulan suci Ramadan beberapa pekan sebelumnya.

Dikutip dari Anadolu, Kementerian Wakaf dan Urusan Keagamaan Palestina mencatat, sepanjang Ramadan tahun ini, kompleks Al-Aqsa telah diserbu sebanyak 21 kali oleh para pemukim ilegal.

Sementara itu, data yang dirilis oleh Gubernur Yerusalem menunjukkan bahwa sepanjang kuartal pertama tahun 2025, tercatat sebanyak 13.064 pemukim Israel masuk ke area tersebut.

Sejak tahun 2003, otoritas Israel diketahui membuka akses hampir setiap hari bagi para pemukim ke dalam kompleks Al-Aqsa, kecuali pada hari Jumat dan Sabtu. 

Hal tersebut dinilai semakin memperburuk ketegangan antara komunitas Muslim dan Yahudi di kota suci tersebut.

Masjid Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga bagi umat Islam setelah Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah. 

Namun, umat Yahudi menyebut area itu sebagai "Temple Mount", yang diyakini sebagai lokasi dua kuil suci Yahudi pada zaman kuno.

Kawasan Al-Aqsa terletak di Yerusalem Timur, wilayah yang diduduki Israel sejak Perang Arab-Israel pada tahun 1967. 

Pada tahun 1980, Israel secara sepihak mencaplok seluruh Kota Yerusalem, termasuk bagian timurnya, langkah yang hingga kini tidak diakui oleh masyarakat internasional. 

Baca Juga: Hamas Rilis Video Sandera Israel-AS Edan Alexander Masih Hidup, Kritik Pemerintahan Netanyahu