MUSCAT, KOMPAS.TV - Pembicaraan kesepakatan nuklir Amerika Serikat (AS) dan Iran disebut positif dan membangun.
Dilaporkan bakal ada pembicaraan lanjutan pada pekan mendatang.
Pembicaraan kesepakatan nuklir AS dan Iran dilakukan di Muscat, Oman, Sabtu (12/4/2025).
Baca Juga: Iran dan AS Bahas Nuklir di Oman, Teheran Tuntut Kesepakatan Adil
AS diwakili oleh Utusan Trump untuk Timur Tengah Steve Witkoff.
Sedangkan Iran diwakili oleh Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi.
Kantor Berita Iran IRNA mengungkapkan bahwa pertemuan itu diadakan dengan atmosfer membangun yang didasarkan rasa saling hormat.
“Setelah negosiasi tidak langsung selama 2,5 jam, kepala delegasi Iran dan AS bertemu dan berbicara selama beberapa menit dengan kehadiran Menteri Luar Negeri Oman, saat mereka meninggalkan pembicaraan,” bunyi laporan IRNA dikutip dari CNN Internasional.
Pihak Gedung Putih juga menggambarkan pembicaraan tersebut sebagai positif dan membangun.
Mereka juga menegaskan negosiasi ini sebagai langkah maju untuk mencapai hasil yang menguntungkan bersama.
Gedung Putih menyatakan Witkoff menekankan kepada Aragchi bahwa ia diistruksikan oleh Presiden Trump untuk menyelesaikan perbedaan kedua negara melalui dialog dan diplomasi jika memungkinkan.
Sementara itu, Araghchi mengatakan pembicaraan berikutnya akan digelar di Oman, 19 April.
Ia juga menambahkan bahwa pertemuan mereka sudah sangat dekat untuk mencapai kerangka kerja negosiasi.
Baca Juga: AS dan Rusia Bahas Penghentian Perang Ukraina, Trump Desak Putin Bertindak Cepat
Kedua belah pihak mengatakan mereka sedang mengupayakan kesepakatan dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Pembicaraan untuk mencapai kesepakatan nuklir, dibayangi dengan ancaman Trump melakukan serangan militer sebagai konsekuensi dari kegagalan dan peringatan Teheran bahwa setiap serangan kepada mereka akan menyeret AS ke konflik Timur Tengah yang lebih luas.
Araghchi mengatakan Iran kini tengah mencari kesepahaman awal dengan AS yang dapat mengarah ke proses negosiasi.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : CNN Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.