Kompas TV internasional kompas dunia

Utusan Trump: Ukraina Bisa Dibagi Seperti Berlin usai Perang Dunia II jika Gencatan Senjata Tercapai

Kompas.tv - 12 April 2025, 15:05 WIB
utusan-trump-ukraina-bisa-dibagi-seperti-berlin-usai-perang-dunia-ii-jika-gencatan-senjata-tercapai
Seorang tentara Ukraina berjalan kaki di kota Sudhza, wilayah Kursk, Rusia, 16 Agustus 2024. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Deni Muliya

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Utusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyarankan Ukraina bisa dibagi seperti Berlin usai Perang Dunia II.

Utusan Trump untuk Ukraina dan Rusia, Letnan Jenderal Purnawirawan Keith Kellogg mengatakan, Ukraina bisa dibagi dua seperti Berlin pasca-Perang Dunia II, jika kesepakatan dengan Rusia tercapai.

Dikutip dari The Independent, Jumat (11/4/2025), Kellog mengatakan kepada The Times, pasukan Prancis dan Inggris bisa mengadposi zona tersebut untuk mengontrol sebelah barat Ukraina.

Baca Juga: Jihad Militer Lawan Israel Diserukan Ulama Pakistan, Sebut Kewajiban Bagi Pemerintah Muslim

Kellog mengatakan, mereka bahkan bisa membentuk “kekuatan penenang”.

Sementara itu, tentara Rusia bisa tetap berada di area pendudukan di sebelah timur Ukraina, sedangkan di antara keduanya adalah tentara Ukraina dan zona demiliterisasi.

Menurut Kellogg, pasukan yang dipimpin Inggris-Prancis di sebelah barat Sungadi Dnipro yang membelah Ukraina dari utara dan selatan, sama sekali tak akan menjadi provokatif bagi Kremlin.

Kellog pada bulan lalu dikeluarkan dari perundingan damai karena Kremlin mengeluh ia terlalu dekat dengan Kyiv.

Namun, kini Kellogg mengatakan, Ukraina cukup besar untuk mengakomodir sejumlah pasukan yang berusaha menegakkan gencatan senjata.

“Anda hampir bisa membuatnya tampak seperti apa yang bisa terjadi dengan Berlin setelah Perang Dunia II, ketika Anda memiliki zona Rusia, zona Prancis, dan zona Inggris, zona AS,” ujarnya.

Tetapi ia mengatakan, AS tak akan menyumbangkan pasukan darurat apa pun.

Menurutnya, zona demiliterisasi sejauh 18 mil dapat diterapkan di sepanjang garis kendali yang ada di timur.

Namun, Moskow berulang kali menegaskan tak akan menerima pasukan penjaga perdamaian dari negara NATO mana pun, dalam kondisi apa pun di Ukraina.

Saran Kellogg berarti Ukraina harus menyerah untuk mendapatkan kembali wilayah timurnya yang berada di bawah kendali Rusia.

Baca Juga: Utusan Trump Bertemu Putin, Fokus Penyelesaian Perang dengan Ukraina

Namun, tidak jelas apakah ia menyarankan Kyiv menyerahkan wilayah lebih jauh di timur sungai kepada Rusia.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy berulang kali menegaskan, Presiden Rusia Vladimir Putin berupaya menunda setiap rencana gencatan senjata yang disetujui olehnya.

Sementara itu, pihak Gedung Putih AS menegaskan, Trump menggunakan pengaruhnya atas Rusia untuk menegosiasikan kesepakatan damai.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : The Independent

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x