NEW YORK, KOMPAS.TV - Fakta baru terungkap bahwa pilot helikopter jatuh di Sungai Hudson ternyata sempat melaporkan kehabisan bakan bakar.
Ia juga mengatakan akan kembali ke helipad, sebelum helikopter kemudian jatuh.
Helikopter pesawat yang membawa enam orang jatuh di Sungai Hudson, New York, Amerika Serikat (AS), pada Kamis (10/4/2025).
Baca Juga: Jihad Militer Lawan Israel Diserukan Ulama Pakistan, Sebut Kewajiban Bagi Pemerintah Muslim
Enam orang yang terdiri dari lima anggota keluarga, dan juga satu pilot tewas dalam kecelakaan tersebut.
Kepala Eksekutif Tur Helikopter New York, Michael Roth menggambarkan bagaimana pilot tersebut tak pernah kembali ke helipad di Manhattan, tempat ia lepas landas 16 menit sebelumnya,.
Insiden tersebut terjadi pada penerbangan keenam helikopter tersebut di hari itu.
“Ia menghubungi bahwa ia akan mendarat dan membutuhkan bahan bakar, dan seharusnya hanya membutuhkan tiga menit baginya tiba kembali,” katanya, Jumat (11/4/2025) dikutip dari The Guardian.
“Namun, 20 menit kemudian, ia tak juga tiba,” lanjut Roth.
Meski begitu, ia mengatakan tak tahu apa yang menyebabkan helikopter tersebut jatuh.
Wali Kota New York, Eric Adams mengungkapkan, penumpang diketahui sebagai Agustin Escobar, seorang petinggi dari perusahaan tekonolog Siemens, istrinya Merce Camprubi, juga ketiga anak mereka berusia 10, 8, dan 4 tahun.
Wali Kota Jersey, Steven Fulpo mengatakan, kerabat korban sudah tiba dari Spanyol untuk membawa pulang sisa-sisa jasad keluarga tersebut.
Namun, identitas pilot belum diungkapkan secara resmi dan perusahaan belum memberikan komentarnya.
Baca Juga: Detik-detik Helikopter Jatuh ke Sungai Hudson New York, Bos Siemens dan Keluarga Tewas!
Tetapi pada Jumat, laman berita non-profit The Gothamist, mengidentifikasikan pilot sebagai Sen Johnson, veteran Marinir AS berusia 36 tahun, yang baru saja pindah ke New York untuk melanjutkan karier penerbangannya.
Para penyelam kembali terjun ke sungai pada Jumat pagi untuk menarik bagian dari helikopter.
Fulop mengatakan, bagian utama helikopter Bell 206 itu hancur di udara dan jatuh ke air.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.