TEL AVIV, KOMPAS.TV - Fatwa Jihad melawan Israel yang dikeluarkan ulama Muslim dunia membuat negara Zionis itu ketar-ketir.
Bahkan mereka meminta Qatar untuk mengutuk fatwa Jihad melawan Israel tersebut.
Namun, Qatar malah menolak untuk mengecam fatwa Jihad yang dikeluarkan organisasi Muslim Internasional tersebut.
Baca Juga: Israel Murka Macron Ungkap Prancis Bakal Akui Negara Palestina, Berikan Reaksi Keras
Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Israel pun menyayangkan respons Qatar tersebut.
“Respons Qatar mengecewakan, ini adalah panggilan untuk pembunuhan,” ujar sumber dari Kemlu Israel itu dikutip dari i24News, Kamis (10/4/2025).
Pejabat Israel telah mengungkapkan kemarahan atas panggilan global untuk jihad melawan negara Zionis itu.
Fatwa tersebut dikeluarkan oleh Serikat Ulama Muslim Internasional (IUMS), badan keagamaan internasional yang berbasis di Doha.
Sekretaris Jenderal IUMS Ali Al-Qaradaghi pada Jumat (4/4/2025), mengungkapkan fatwa jihad itu.
Ia menyerukan semua negara Muslim untuk mengintervensi secara militer, ekonomi dan politik Israel secepatnya.
Hal itu untuk menghentikan genosida dan kehancuran yang komprehensif di Gaza yang sesuai dengan mandatnya.
“Dilarang mendukung musuh kafir (Israel) dalam pemusnahan kaum Muslim di Gaza, apa pun bentuk dukungannya,” kata Qaradaghi dilansir dari Middle East Eye.
Baca Juga: Sambut Negosiasi AS-Iran, Hamas dan Hizbullah Yakin Tak Akan Dikhianati Teheran
“Dilarang menjual senjata kepada mereka, atau memfasilitasi pengangkutannya melalui pelabuhan atau jalur perairan internasional seperti Terusan Suez, Bab al-Mandab, Selat Hormuz, atau sarana darat, laut, atau udara,” ujarnya.
Fatwa jihad itu muncul di tengah negosiasi Israel dengan Hamas, di mana Qatar berperan sebagai mediator.
Banyak pejabat dari kelompok perlawanan tinggal di Qatar, dan IUMS dikenal memiliki sejarah panjang dalam menolong Hamas, dan Persaudaraan Muslim.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : i24News/Middle East Eye
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.