CALIFORNIA, KOMPAS.TV - Harga telur AS naik lagi bulan lalu hingga mencapai rekor tertinggi sebesar $6,23 (Rp104.705) per lusin.
Kenaikan yang terjadi pada hari Kamis (9/4/2025) dalam Indeks Harga Konsumen ini berarti konsumen dan bisnis yang bergantung pada telur tidak dapat berharap harga akan turun dalam waktu dekat. Terlebih, permintaan telur biasanya meningkat hingga setelah Paskah, yang akan jatuh pada tanggal 20 April.
Wabah flu burung disebut-sebut sebagai penyebab utama lonjakan harga yang terjadi sejak bulan Januari dan Februari. Pada saat itu, lebih dari 30 juta ayam petelur dibunuh untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut.
Peternakan yang mengalami wabah pada musim gugur lalu telah berupaya untuk melanjutkan produksi telur setelah membersihkan lumbung mereka dan membesarkan kawanan ayam yang baru dan bebas penyakit. Namun, ayam minimal harus berusia sekitar enam bulan untuk mulai bertelur.
Baca Juga: Jelang Ramadan Harga Telur Terus Merangkak Naik Di Pasaran
Seperti dikutip dari The Associated Press, ekonom pertanian Universitas Arkansas Jada Thompson mengatakan peternakan-peternakan tersebut tidak dapat langsung memproduksi telur secepat yang diharapkan.
Sejak wabah flu burung dimulai, lebih dari 168 juta ayam telah dimusnahkan, yang sebagian besar merupakan ayam petelur. Setiap kali seekor ayam sakit, seluruh kawanan akan dimusnahkan untuk mencegah penyebaran flu burung. Hal itu dapat memengaruhi pasokan telur karena peternakan telur besar-besaran mungkin memiliki jutaan burung.
Penyakit flu burung sulit dikendalikan karena mudah menyebar melalui kotoran burung liar yang membawa virus tersebut. Flu burung juga telah menginfeksi hewan lain, seperti sapi perah.
Baca Juga: Pasca Pergantian Tahun Baru Harga Telur Ayam Kembali Turun
Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS, harga telur mencapai $5,90 (Rp99.159) pada bulan Februari, satu bulan setelah mencapai rekor $4,95 (Rp83.193) per lusin. Namun, pembeli menemukan harga yang jauh lebih tinggi dari itu di beberapa tempat; misalkan di California, di mana harga per lusin dapat mencapai $12 (Rp201.680) di beberapa toko.
Sebelum wabah, harga telur setinggi-tingginya melonjak hingga mencapai $4,82 (Rp81.008) pada bulan Januari 2023 sebelum secara bertahap turun hingga $2,04 (Rp34.285) per lusin pada bulan Agustus 2023.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.