Kompas TV internasional kompas dunia

Tenaga Medis Dieksekusi Israel, Bulan Sabit Merah Palestina Desak Penyelidikan Internasional

Kompas.tv - 9 April 2025, 02:05 WIB
tenaga-medis-dieksekusi-israel-bulan-sabit-merah-palestina-desak-penyelidikan-internasional
Warga Palestina mengangkat delapan jenazah petugas Bulan Sabit Merah Palestina yang ditemukan dalam kuburan massal di Rafah, selatan Jalur Gaza, Senin (31/3/2025). (Sumber: Abdel Kareem Hana/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Desy Afrianti

GAZA, KOMPAS.TV - Bulan Sabit Merah Internasional (PRCS) meminta penyelidikan internasional sehubungan pembunuhan 15 tenaga medis dan petugas kemanusiaan oleh Israel di Rafah, selatan Jalur Gaza pada akhir Maret lalu.

PRCS menilai pasukan Israel telah melakukan kejahatan perang dan secara sengaja membunuh petugas medis yang bertugas. Israel disebut menunjukkan pola berulang "pelanggaran hukum humaniter internasional."

Rombongan petugas medis tersebut ditembaki Israel saat bertugas di kawasan Tal As-Sultan. Saat kejadian, petugas memakai seragam yang kentara dan naik ambulans dengan sirene menyala.

"Tidak cukup berbicara tentang menghormati hukum internasional dan Konvensi Jenwa," kata Presiden PRCS Younis Al-Khatib dikutip Al Jazeera, Senin (7/4/2025).

"Sekarang diperlukan tindakan dari komunitas internasional dan Dewan Keamanan PBB untuk mengimplementasikan hukuman yang dibutuhkan untuk mereka yang bertanggung jawab."

Baca Juga: MUI Dukung Fatwa Jihad Ulama Muslim Internasional Lawan Israel: Tidak Boleh Biarkan Penghancuran

Militer Israel sempat mengelak dengan menuduh rombongan petugas medis sebagai "milisi" yang bergerak secara mencurigakan. Namun, rekaman video yang ditemukan dalam ponsel salah satu petugas yang terbunuh menunjukkan sebaliknya.

Dalam rekaman tersebut, para petugas mengenakan seragam reflektif yang berkilau pada malam hari. Ambulans yang digunakan juga menyalakan sirene sepanjang perjalanan.

"Kami di PRCS telah terbiasa dengan tuduhan palsu Israel dan cerita karangan terkait apa yang terjadi di Jalur Gaza," kata Al-Khatib.

PRCS kehilangan delapan petugas medis dalam serangan tersebut. Korban lain yang dieksekusi Israel adalah enam anggota pertahanan sipil Gaza dan seorang staf Agensi Pekerjaan dan Pemulihan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA).

PRCS mulanya menemukan jenazah seorang petugas pertahanan sipil yang ditembak. Kemudian, pada 30 Maret, jenazah 14 petugas ditemukan dalam kuburan massal di Rafah. Terdapat jejak buldoser militer di kuburan massal tersebut.

Baca Juga: Inggris Didesak Segera Akui Negara Palestina, Parlemen Soroti Genosida yang Dilakukan Israel di Gaza

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x