BEIJING, KOMPAS.TV — Pemerintah China menuding Amerika Serikat (AS) melakukan unilateralisme, proteksionisme, dan intimidasi ekonomi dengan memberlakukan kebijakan tarif, Senin (7/4/2025).
Mereka juga menyerukan kepada perwakilan perusahaan Amerika termasuk Tesla, untuk mengambil tindakan konkret guna menyelesaikan tarif.
“Mengutamakan Amerika sebagai yang pertama daripada aturan internasional, akan merusak stabilitas produksi global dan rantai pasokan, juga berdampak serius pada pemulihan ekonomi dunia,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian, seperti dikutip dari The Associated Press.
Minggu lalu (6/4), Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif tambahan sebesar 34% untuk barang-barang asal China sebagai bagian dari "Hari Pembebasan." Kebijakan ini merupakan tambahan dari dua putaran tarif sebesar 10% yang telah diumumkan pada bulan Februari dan Maret, yang menurut Trump disebabkan oleh peran Beijing dalam krisis fentanyl yang dihadapi AS.
Baca Juga: Prabowo Respons Tarif Impor Trump, Kirim Delegasi Tingkat Tinggi ke AS
China dan pemerintah lain segera membalas kebijakan yang ditetapkan Trump tersebut. China langsung mengumumkan tarif balasan sebesar 34% untuk barang-barang AS, sebagaimana tarif yang dikenakan Trump untuk China.
Pada Senin (7/4), Beijing menunjukkan rasa percaya diri bahkan ketika pasar di Hong Kong dan Shanghai anjlok.
People's Daily, corong resmi Partai Komunis, menyampaikan pesan yang kuat menanggapi situasi ini. "Langit tidak akan runtuh," demikian pernyataan mereka, bahkan jika kebijakan tarif AS berdampak pada perekonomian mereka.
"Menghadapi pukulan pajak AS yang tidak pandang bulu, kami tahu apa yang kami lakukan dan kami memiliki alat yang dapat kami gunakan," tambahnya.
Beijing telah mengumumkan serangkaian tindakan balasan pada Jumat malam yang ditujukan untuk kebijakan tarif Trump. Sebagai bagian dari langkah-langkah ini adalah, Tiongkok menangguhkan impor sorgum, unggas, dan tepung tulang dari beberapa perusahaan Amerika.
Selain itu, mereka memberlakukan lebih banyak kontrol ekspor pada mineral tanah yang jarang, yang penting untuk berbagai teknologi. China juga meluncurkan gugatan hukum di Organisasi Perdagangan Dunia.
Hingga kini belum diketahui apakah pemimpin China, Xi Jinping, akan bertemu dengan Trump untuk membuat kesepakatan tentang tarif. Lin mengarahkan pertanyaan tentang kemungkinan pertemuan ke departemen lain.
“Tekanan dan ancaman bukanlah cara untuk berurusan dengan China. China akan dengan tegas melindungi hak dan kepentingannya yang sah,” imbuh Lin.
Baca Juga: [FULL] Jadi Sorotan Prabowo, Pakar Blak-Blakan soal Dampak 'Domino' Tarif Dagang Trump di Industri
Namun, selama akhir pekan, pejabat pemerintah China bertemu dengan banyak perwakilan bisnis Amerika termasuk Tesla, GE Healthcare, dan lainnya.
“Akar masalah tarif ada di AS,” kata Ling Ji, wakil menteri Perdagangan, pada pertemuan dengan 20 perusahaan Amerika, menurut hasil pertemuan tersebut.
"Kami berharap perusahaan-perusahaan Amerika dapat mengatasi masalah ini dari akarnya, .mengeluarkan pernyataan yang masuk akal, mengambil tindakan konkret, dan bekerja sama untuk menjaga stabilitas rantai pasokan global,” tambahnya.
Ling juga berjanji, Tiongkok akan tetap terbuka terhadap investasi asing dan aman untuk berinvestasi.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.