Kompas TV internasional kompas dunia

Israel Serang Sekolah di Gaza, Sedikitnya 27 Orang Tewas

Kompas.tv - 4 April 2025, 11:35 WIB
israel-serang-sekolah-di-gaza-sedikitnya-27-orang-tewas
Seorang anak perempuan Palestina yang terluka karena serangan udara Israel dibawa untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Baptis di Kota Gaza, pada Kamis, 3 April 2025. (Sumber: Foto AP/Jehad Alshrafi)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Vyara Lestari

JALUR GAZA, KOMPAS.TV — Serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 100 warga Palestina di seluruh Jalur Gaza pada hari Kamis (3/4/2025), termasuk 27 orang atau lebih yang sedang berlindung di sebuah sekolah. 

Jenazah 14 anak-anak dan lima wanita ditemukan di sekolah tersebut, yang berada di lingkungan Tuffah di Kota Gaza. Jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat, karena beberapa dari 70 orang yang terluka sedang dalam keadaan kritis. 

Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan Zaher al-Wahidi, lebih dari 30 warga Gaza lainnya tewas dalam serangan terhadap rumah-rumah di lingkungan sekitar Shijaiyah. 

Militer Israel mengatakan mereka menyerang pusat komando dan kendali Hamas di wilayah Kota Gaza, dan mengatakan mereka mengambil langkah-langkah untuk mengurangi bahaya bagi warga sipil. 

Sebelumnya, Israel juga memberikan alasan yang sama untuk menyerang militan Hamas di gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa yang digunakan sebagai tempat perlindungan, yang menewaskan sedikitnya 17 orang.

Baca Juga: Warga Gaza Rayakan Idul Fitri dalam Nestapa, Serangan Israel Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang

Hamas menyebut serangan terhadap sekolah itu sebagai pembantaian keji terhadap warga sipil yang tidak bersalah.

Serangan itu terjadi ketika militer Israel memerintahkan penduduk di beberapa bagian Gaza utara untuk pindah ke barat dan selatan ke tempat perlindungan. Israel memperingatkan bahwa mereka berencana untuk bekerja dengan kekuatan ekstrem di wilayah warga Palestina. 

Sejumlah warga Palestina pun meninggalkan daerah yang menjadi sasaran itu dengan berjalan kaki. Sebagian dari mereka terlihat membawa barang-barang di punggung dan sebagian lainnya menggunakan kereta keledai.

“Saya dan istri saya telah berjalan selama tiga jam hanya menempuh jarak satu kilometer,” kata Mohammad Ermana, 72 tahun, seperti dikutip dari The Associated Press. 

Pasangan itu berpegangan tangan, yang masing-masing berjalan dengan menggunakan tongkat. “Saya mencari tempat berlindung setiap jam sekarang, tidak setiap hari,” katanya.

Israel telah mengeluarkan perintah evakuasi menyeluruh untuk beberapa bagian di Gaza utara, menjelang operasi darat. Kantor kemanusiaan PBB mengatakan sekitar 280.000 warga Palestina telah mengungsi sejak Israel mengakhiri gencatan senjata dengan Hamas bulan lalu.

Baca Juga: Gencatan Senjata Berakhir, Warga Palestina Antre untuk Dapatkan Pasokan Makanan di Gaza

Perintah evakuasi baru itu dikeluarkan sehari setelah pejabat senior pemerintah mengatakan Israel akan merebut sebagian besar wilayah Palestina dan membangun koridor keamanan baru di seberangnya. 

Untuk menekan Hamas, Israel telah memberlakukan blokade selama sebulan terhadap makanan, bahan bakar, dan bantuan kemanusiaan yang telah menyebabkan warga sipil menghadapi kekurangan akut karena persediaan menipis — sebuah taktik yang menurut kelompok hak asasi manusia adalah kejahatan perang.

Hamas mengatakan hanya akan membebaskan 59 sandera yang tersisa — 24 di antaranya diyakini masih hidup. Pembebasan sandera dilakukan sebagai imbalan atas pembebasan lebih banyak tahanan Palestina, gencatan senjata yang langgeng, dan penarikan pasukan Israel dari Gaza. Kelompok itu telah menolak tuntutan agar mereka meletakkan senjata atau meninggalkan wilayah itu.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : The Associated Press

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x