JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan personel untuk membantu proses evakuasi korban gempa di Myanmar. Kepala BNPB Suharyanto menyebut pihaknya mengirim 53 personel ke Myanmar untuk membantu evakuasi dan pengobatan korban.
"Nah, hari ini tim pencarian pertolongan, SAR, setelah ini diberangkatkan. Kekuatannya 53 orang dibantu pengamanan dan satu pesawat Boeing 747 milik TNI Angkatan Udara," kata Suharyanto, Selasa (1/4/2025).
Tim BNPB yang terdiri dari anggota Baznas dan Basarnas diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta dengan pesawat Boeing TNI AU pada Selasa (1/4) pukul 10.00 WIB.
Baca Juga: BNPB Ungkap Kondisi WNI Pasca Gempa Magnitudo 7,7 Landa Myanmar
Suharyanto menyebut tim BNPB akan langsung menggelar misi kemanusiaan seperti pencarian korban, memberikan pertolongan medis, hingga membangun posko kemanusiaan.
Setelah tim BNPB diberangkatkan, Indonesia disebut akan kembali mengirim bantuan personel melalui BNPB dan TNI pada Kamis (3/4) besok.
"Kemudian nanti hari Kamis, insyaallah ya rekan-rekan media sekalian, akan berangkat dua pesawat. Satu pesawat Garuda 747-800 berisi personel, delegasi resmi," kata Suharyanto dikutip Antara.
Suharyanto menyebut para personel yang diberangkatkan BNPB sedianya bertugas selama seminggu. Namun, Suharyanto menyatakan operasi kemanusiaan bisa berlangsung hingga satu bulan.
Kepala BNPB itu menyebut timnya siap jika harus bertugas melebihi periode yang diperkirakan. Suharyanto menyebut tim siap bekerja hingga otoritas setempat menghentikan pencarian korban.
"Saya kemarin menyarankan kepada pemerintah sebulan. Kenapa sebulan? Ini pengalaman berdasarkan di tempat-tempat lain," katanya.
Gempa yang mengguncang Myanmar dan Thailand pekan lalu dilaporkan menimbulkan kerusakan meluas. Junta Myanmar melaporkan lebih dari 2.056 tewas akibat gempa, sedangkan 270 masih dinyatakan hilang.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Myanmar butuh bantuan mendesak untuk menangani korban yang berjatuhan. WHO menyebut penanganan korban gempa di Myanmar dirumitkan dengan sulitnya akses dan keadaan perang saudara.
Baca Juga: Terjebak 60 Jam di Reruntuhan Hotel yang Ambruk karena Gempa Bumi Myanmar, Perempuan Ini Selamat
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.