Kompas TV internasional kompas dunia

BNPB Pastikan Tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa di Myanmar

Kompas.tv - 1 April 2025, 16:31 WIB
bnpb-pastikan-tidak-ada-wni-jadi-korban-gempa-di-myanmar
Para biksu Buddha berjalan melewati bangunan yang runtuh setelah gempa bumi dahsyat di Naypyitaw, Myanmar, Sabtu, 29 Maret 2025. (Sumber: AP Photo/Aung Shine Oo)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam gempa bumi dahsyat yang mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3/2025). 

Hal tersebut disampaikan Kepala BNPB Suharyanto dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (1/4/2025).

"Sejauh ini WNI aman, alhamdulillah baik. Yang luka-luka, apalagi korban jiwa tidak ada," ujar Suharyanto dikutip dari Antara.

Baca Juga: Update Evakuasi Korban Gempa Myanmar hingga 12 Ton Bantuan Logistik dari Indonesia

Gempa berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar bagian tengah dengan pusat gempa dekat kota Mandalay. Guncangan juga terasa hingga India, Thailand, Bangladesh, Laos, dan China.

Di Thailand, sedikitnya delapan orang tewas dan 80 lainnya masih dinyatakan hilang. Bangkok, yang berjarak sekitar 1.000 kilometer dari episentrum, turut merasakan getaran kuat dari gempa ini.

Meski memastikan WNI dalam kondisi selamat, Suharyanto belum bisa memberikan informasi lebih lanjut mengenai kondisi terkini WNI yang masih berada di Myanmar. 

Ia juga enggan menyebutkan jumlah pasti WNI yang bertahan di negara tersebut setelah gempa terjadi.

"Nanti untuk lebih jelasnya dari Kemlu ya, nanti dari sana ada yang bisa menjawab," katanya.

Sebagai respons terhadap bencana ini, BNPB mengirimkan tim gabungan yang terdiri dari personel BNPB, Basarnas, dan Baznas ke Myanmar. 

Tim ini bertugas membantu proses evakuasi serta memberikan dukungan kemanusiaan kepada para korban.

Upaya penyelamatan di Myanmar menghadapi berbagai kendala. Pemadaman listrik, kelangkaan bahan bakar, serta terbatasnya alat berat menghambat proses pencarian korban di bawah reruntuhan. 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Antara/Associated Press

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x
iiq_pixel