Kompas TV internasional kompas dunia

Warga Myanmar Gotong Royong Cari Korban Gempa, Kota Mandalay Dipenuhi Bau Mayat

Kompas.tv - 30 Maret 2025, 23:00 WIB
warga-myanmar-gotong-royong-cari-korban-gempa-kota-mandalay-dipenuhi-bau-mayat
Dalam foto yang dirilis kantor berita Xinhua ini, petugas dan relawan mencari korban di reruntuhan sebuah gedung di Mandalay, Myanmar, Minggu (30/3/2025). (Sumber: Myo Kyaw Soe/Xinhua via AP)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

MANDALAY, KOMPAS.TV - Warga di Myanmar bergotong royong mencari korban gempa yang masih terjebak di bawah reruntuhan pada Minggu (30/3/2025) atau dua hari setelah gempa bermagnitudo 7,7 mengguncang Myanmar dan Thailand.

Bantuan evakuasi dari junta militer dilaporkan minim sehingga warga mengandalkan gotong royong untuk mencari kerabat yang hilang.

Junta Myanmar melaporkan, gempa telah memakan korban 1.644 tewas dan 3.408 terluka. Korban diperkirakan akan bertambah mengingat masih banyak warga yang diperkirakan tertimbun puing bangunan.

Di Mandalay, kota terbesar kedua Myanmar, bau mayat memenuhi jalanan. Banyak bangunan runtuh di Mandalay, kota yang terletak dekat episentrum gempa.

Manajer Layanan Bantuan Katolik (CRS) di Myanmar, Cara Bragg, menyebut banyak area yang belum bisa dijangkau relawan. Rumah sakit-rumah sakit di Mandalay pun kewalahan dengan banyaknya korban.

Baca Juga: Junta Militer Myanmar Tak Terganggu Gempa Bumi, Tetap Lakukan Bombardir ke Kelompok Perlawanan

"Umumnya yang bekerja relawan lokal, sekadar masyarakat lokal yang berupaya menemukan orang terdekatnya," kata Bragg, dikutip Associated Press.

"Saya juga melihat laporan beberapa negara mengirimkan tim pencarian dan penyelamatan ke Mandalay untuk membantu operasi, tetapi rumah sakit-rumah sakit sangat kesulitan mengatasi masuknya korban luka. Terdapat kekurangan obat dan orang-orang kesulitan mengakses pangan dan air bersih."

Operasi pencarian resmi oleh junta Myanmar dilaporkan memprioritaskan kantor pemerintah dan rumah dinas. Sehingga, area lain hanya mengandalkan warga setempat dan kelompok relawan.

Upaya pencarian dan pengiriman bantuan pun terhambat akses jalan yang terputus dan seretnya jaringan komunikasi. Pengiriman bantuan juga terkendala perang saudara yang masih berkecamuk.

Warga di Mandalay dilaporkan mencari di antara puing dengan peralatan seadanya, baik menggunakan sekop atau tangan kosong.

Warga Mandalay pun terpaksa tidur di luar rumah karena khawatir gempa susulan atau sudah tidak punya rumah.

Sejumlah negara dilaporkan mengirim bantuan dan tim SAR ke Myanmar. Pemerintah China dan India mengirimkan bantuan ke negara itu pada Sabtu (29/3/2025) dan Minggu (30/3/2025).

Sedangkan pemerintah RI melalui TNI berencana mengirim tim SAR, medis, hingga armada kapal rumah sakit.

Baca Juga: BMKG Ungkap Penyebab Gempa M 7,7 di Myanmar dan Dampaknya ke Thailand


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Associated Press

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x