RAFAH, KOMPAS.TV - Militer Israel mengakui telah menembaki ambulans di Gaza setelah mengidentifikasi mereka sebagai kendaraan mencurigakan.
Hamas pun mengutuk tindakan Israel tersebut dengan menyebutnya sebagai kejahatan perang.
Insiden tersebut terjadi, Minggu (23/3/2025), di pemukiman Tal Al-Sultan di sebelah selatan Kota Rafah, yang berbatasan dengan Mesir, dan menyebabkan satu orang tewas.
Baca Juga: Korban Tewas Gempa Bumi Myanmar Melonjak Capai 694 Orang, Darurat Negara Diumumkan
Tentara Israel meluncurkan serangan di sana pada 20 Maret, dua hari setelah militer memulai kembali pengeboman udara di Gaza setelah gencatan senjata selama dua bulan.
Serangan ke staf medis, rumah sakit dan ambulans adalah potensi kejahatan perang.
Militer Israel mengklaim telah menembaki kendaraan Hamas, dan membunuh sejumlah anggotanya.
“Beberapa menit setelahnya, kendaraan tambahan yang mencurigakan muncul di depan tentara,” klaim militer Israel melalui pernyataannya dikutip dari The Guardian, Sabtu (29/3/2025).
“Tentara merespons dengan menembaki ke arah kendaraan mencurigakan, menghabisi sejumlah teroris Hamas dan Jihad Islam,” ucap pernyataan tersebut.
Pihak militer tak mengatakan apakah kendaraan tersebut mengeluarkan tembakan ke arah mereka.
Tetapi tentara Israel menambahkan bahwa setelah penyelidikan awal, ditetapkan bahwa beberapa kendaraan mencurigakan, adalah ambulans dan truk pemadam kebakaran.
Mereka pun mengecam apa yang diklaimnya sebagai penggunaan berulang oleh Hamas untuk tujuan terorisme.
Sehari setelah insiden, badan pertahanan sipil Gaza mengatakan pada pernyataannya bahwa mereka belum mendengar apa pun dari tim enam penyelamat Tal al-Sulta, yang dikerahkan untuk merespons kematian dan luka-luka.
Pada Jumat (28/3/2025), mereka melaporkan penemuan jasad dari pemimpin tim dan kendaraan penyelamat, ambulans dan kendaraan pemadam kebakaran.
Baca Juga: Ulah Trump Membuat Pilot Afghanistan yang Bantu AS Lawan Taliban dalam Bahaya
Mereka mengatakan kendaraan tersebut dari Perkumpulan Bulan Sabit juga berubah menjadi tumpukan besi tua.
Anggota Biro Politik Hamas Basem Naim, menuduh Israel melakukan pembantaian yang disengaja dan brutal terhadap tim pertahanan sipil dan Bulan Sabit Merah Palestina di Rafah.
“Pembunuhan yang ditargetkan ke pekerja penyelamat, yang dilindungi hukum kemanusiaan internasional, merupakan pelanggaran berat terhadap konvensi Jenewa dan kejahatan perang,” katanya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.