JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI bereaksi keras atas pemberitaan Indonesia bakal terima 100 warga Palestina di Gaza untuk pemindahan sukarela.
Juru Bicara Kemlu Roy Soemirat menegaskan tak pernah ada pembahasan dengan pihak manapun tentang warga Gaza ke Indonesia.
Ia juga menegaskan pihaknya tak pernah mendegar tentang rencana pemindahan tersebut.
Baca Juga: Pastikan Idulfitri, Mahkamah Agung Arab Saudi Serukan Warganya Perhatikan Hilal pada Sabtu Malam
“Dapat kami tegaskan bahwa tidak ada pembahasan, apalagi kesepakatan antara Indonesia dengan pihak manapun mengenai hal tersebut,” kata Roy Soemirat lewat pesannya kepada Kompas TV, Jumat (28/3/2025).
Ia menegaskan Indonesia lebih memfokuskan dan mendorong terwujudnya gencatan senjata tahap II dan masuknya bantuan kemanusiaan. Selain itu, juga memastikan dimulainya rekonstruksi di Gaza.
Sebelumnya, The Times of Israel pada Rabu (26/3/2025), melaporkan bahwa 100 warga Gaza akan diterbangkan ke Indonesia sebagai bagian program percontohan untuk mendorong migrasi sukarela warga Palestina dari Gaza.
Program tersebut dilaporkan dijalankan oleh Mayor Jenderal Ghassan Alian, yang merupakan Kepala Koordinator untuk Aktivitas Wilayah Pemerintah, sebuah badan dari Kementerian Pertahanan yang memiliki akronim COGAT.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa warga Gaza tersebut akan dipekerjakan di konstruksi.
Israel dilaporkan berharap program percontohan itu bisa sukses.
Baca Juga: Militer Israel Diduga Hilangkan 9 Paramedis Palestina, PRCS Tuntut Pertanggungjawaban
Menurut mereka, dengan begitu ribuan warga Gaza akan didorong untuk pindah secara sukarela ke Indonesia untuk bekerja dan berpotensi menetap secara permanen.
Dilaporkan The Times of Israel, jika program perencanaan tersebut sukses, pemerintahan migrasi yang bertanggung jawab atas program itu akan ditetapkan oleh Pemerintah Israel.
Menurut media tersebut, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, kemungkinan akan menunjuk Brigjen Ofer Winter, sososk perwira senior kontroversial di militer yang dicintai oleh komunitas keagamaan nasional akan memimpin proyek tersebut.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV/The Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.