GAZA, KOMPAS.TV - Setidaknya sembilan paramedis dari Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) hilang saat bertugas di Rafah, Jalur Gaza sejak Minggu (23/3/2025). Kesembilan paramedis Palestina tersebut diduga ditahan militer Israel.
PRCS mengungkapkan kondisi kesembilan paramedis tidak diketahui hingga kini. Organisasi itu menyebut stafnya terakhir terlihat dikepung tentara Israel.
"PRCS sangat khawatir dengan keamanan timnya dan menuntut otoritas pendudukan Israel bertanggung jawab sepenuhnya atas nasib mereka," demikian pernyataan PRCS dikutip Al Jazeera, Kamis (27/3).
Baca Juga: Juru Bicara Hamas Terbunuh Serangan Israel di Tenda Pengungsian Gaza
PRCS meminta komunitas internasional memfasilitasi pencarian staf-stafnya yang menghilang.
Direktur Program Kesehatan PRCS Bashar Murad mendesak otoritas Israel mengizinkan pihaknya meninjau lokasi kejadian. Murad menyebut militer Israel terus mengepung dan mengebom area hilangnya paramedis PRCS.
Al Jazeera melaporkan, melalui citra satelit, militer Israel terpantau mengepung lima kendaraan milik PRCS dan dinas pertahanan sipil Gaza di Rafah pada Minggu (23/3) lalu.
Kejadian tersebut bertepatan dengan tanggal hilangnya sembilan paramedis PRCS.
Militer Israel diketahui berulangkali menyerang tenaga medis dan fasilitas kesehatan sejak memulai perang di Gaza pada Oktober 2023.
Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lebih dari 1.057 tenaga medis Palestina telah terbunuh di Gaza sejak Oktober 2023.
Banyak tenaga medis yang juga ditangkap secara arbitrer. Berbagai fasilitas kesehatan di Gaza pun rusak akibat gempuran Israel.
Baca Juga: Serangan Israel, Kemenkes Palestina Ungkap Korban Tewas di Gaza Meningkat Jadi 50.183 Jiwa
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.