GAZA, KOMPAS.TV - Pihak Hamas mengonfirmasi, juru bicaranya, Abdel-Latif Al-Qanoua terbunuh dalam serangan Israel.
Ia menyatakan Al-Qanoua terbunuh dalam serangan udara langsung di tenda pengungsiannya di Jabaliya, utara Gaza.
Organisasi Palestina itu menyatakan Al-Qanoua adalah sosok "berdedikasi" dan menjadi contoh "ketegaran" dalam melayani rakyat Palestina.
"Tindakan penjajah mengincar pemimpin dan juru bicara gerakan tidak akan mematahkan tekad kami, justru itu akan meningkatkan daya juang kami hingga pembebasan Tanah Air dan tempat suci tercapai," demikian pernyataan Hamas dikutip Al Jazeera, Kamis (27/3/2025).
"Darah para syuhada akan menjadi bahan bakar dan inspirasi gerakan perlawanan meraih kemenangan," imbuhnya menegaskan.
Baca Juga: Langka, Ribuan Warga Palestina Demonstrasi Tolak Hamas di Gaza
Pasukan Israel terus menggempur Jalur Gaza sejak mengakhiri gencatan senjata secara sepihak pada 18 Maret lalu.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan, Israel telah membunuh lebih dari 800 orang sejak mengakhiri gencatan senjata.
Pengeboman Israel pun berdampak pada gelombang pengungsian massal warga Palestina.
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA) melaporkan, sekitar 142.000 penduduk Palestina terpaksa mengungsi sejak Israel melanjutkan perang.
"Mengungsi dengan harta benda sedikit, banyak orang kini tinggal di jalanan, sangat membutuhkan makanan air minum, dan tempat berlindung," demikian pernyataan OCHA Selasa (25/3).
Lebih lanjut, OCHA menyatakan, penduduk Palestina mesti mengungsi di kamp pengungsian yang over kapasitas dan tanpa infrastruktur memadai.
OCHA melaporkan, pengungsian didorong oleh perintah evakuasi Israel dan penghancuran infrastruktur publik.
Sejak melanjutkan perang, militer Israel dilaporkan telah menerbitkan enam perintah evakuasi yang berdampak pada sekitar 15 persen penduduk Gaza.
Baca Juga: Horor di Rumah Sakit Gaza: Cerita Dokter Kewalahan Terima Anak-Anak yang Dibantai Israel
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.