Kisah Masjid Jawa di Thailand: Peninggalan Saudagar Jawa dan Telah Berusia 130 Tahun

BANGKOK, KOMPAS.TV - Thailand notabene merupakan negara dengan mayoritas penduduknya merupakan umat Buddha.

Namun, di daerah Sathorn Bangkok, ada sebuah masjid yang bernama Masjid Jawa.

Dari namanya, masjid itu seperti memiliki keterikatan dengan Pulau Jawa di Indonesia.

Baca Juga: Ramadan di Bahrain: IDN Bagikan Sembako untuk Migran Indonesia dan Warga Non-WNI yang Membutuhkan

Ternyata memang Masjid Jawa merupakan tempat ibadah yang dibangun oleh seorang saudagar Jawa.

Menurut Ketua Pengurus Masjid, Permsak Sutthichat, masjid tersebut dibangun oleh Haji Muhammad Saleh, yang merupakan seorang pedagang Jawa.

Haji Muhammad Saleh yang sedang berkunjung ke Thailand, melihat negara itu merupakan negara Makmur dan memiliki raja yang baik hati.

Apalagi, menurutnya Thailand juga memberikan kebebasan dalam beragama dan kesempatan ekonomi.

“Haji Muhammad Saleh kemudian mengajak lebih banyak orang Indonesia untuk datang ke Thailand, termasuk para teknisi,” kata Permsak.

“Mereka kemudian menetap di komunitas ini. Haji Muhammad Saleh juga mendonasikan tanah untuk pembangunan Masjid Jawa. Selain itu, dana pembangunan masjid ini juga dikumpulkan dari masyarakat sekitar,” tambahnya.

Orang Jawa sendiri sudah banyak tang datang ke Thailand, sejak era Kerajaan Ayutthaya.

Pada masa pemerintahan Raja Rama V, yang bertepatan dengan waktu Masjid Jawa dibentuk, kebanyakan orang Jawa datang sebagai teknisi dan tukang kebun.

Sutthichat mengatakan Masjid Jawa telah berusia 130 tahun, namun secara resmi terdaftar sekitar 120 tahun, yaitu pada 1905.

Ia mengatakan, Masjid Jawa tidak hanya dibangun oleh masyarakat Jawa saja, tetapi juga mendapat dukungan dari komunitas Melayu.

Baca Juga: Pemimpin Hamas Tewas Akibat Serangan Israel ke Khan Younis, Dihantam Rudal Saat Salat

Meski begitu, arsitektur masjid tetap mempertahankan gaya Jawa sebagai bentuk penghormatan terhadap tanah kelahiran mereka.

Sutthichat mengatakan hubungan antara masyarakat Indonesia dan penduduk lokal telah berlangsung lama melalui interaksi sosial, komunikasi, dan kunjungan timbal balik.

Komunitas Masjid Jawa juga menerima dukungan dari Kedutaan Besar Repunlik Indonesia di Thailand secara berkelanjutan.