WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan dukungan penuh terhadap serangan Israel ke Gaza.
Israel telah kembali melakukan serangan ke Gaza sejak Selasa (18/3/2025).
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan Israel ke Gaza telah membunuh sekitar 710 orang dan 900 orang lainnya terluka.
Baca Juga: Serangan Israel saat Gencatan Senjata, Warga Palestina Mengungsi dari Jabaliya dan Khan Younis
Melihat banyaknya korban tewas, Trump malah memberikan dukungan terhadap Israel atas serangan tersebut.
Hal itu semakin menegaskan peringatan yang sebelumnya ia lontarkan kepada Hamas.
“Presiden dengan jelas memperingatkan Hamas jika mereka tak membebaskan seluruh sandera, ada harga yang harus dibayar,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt, Kamis (20/3/2025) dikutip dari The Times of Israel.
“Sayangnya, Hamas memutuskan bermain nyawa di media,” ujarnya.
Tampaknya hal itu merujuk pada pengumuman Hamas, bahwa mereka sudah sepakat membebaskan sandera Amerika-Israel Edan Alexander, bersama dengan empat orang berkewarganegaraan ganda lainnya.
Tawaran itu berdasarkan apa yang pejabat Hamas diskusikan dengan utusan sandera AS Adam Boehler awal bulan ini.
Namun, kelompok perlawanan Palestina itu gagal memberikan jawaban akhir kepada utusan Trump tersebut.
Menurut seorang diplomat Arab, setelah pembicaraan langsung itu diungkapkan Israel ke publik, Pemerintahan Trump langsung menutup saluran langsung.
Oleh sebab itu, ketika Hamas mengatakan akan melepaskan sandera Amerika, pemerintahan Trump tak lagi tertarik.
Baca Juga: AS Labeli Korsel Negara Sensitif dan Disamakan dengan Iran, Israel serta Korut, Ternyata karena Ini
“Situasi ini jelas kesalahan Hamas ketika mereka meluncurkan serangan brutal ke Israel pada 7 Oktober. Presiden dengan jelas menegaskan ia ingin semua sandera pulang,” ucap Leavitt.
“Trump mendukung penuh Israel dan IDF serta aksi yang mereka lakukan beberapa hari terakhir,” ujarnya.
Serangan Israel ke Gaza itu pun, menghancurkan gencatan senjata yang sebelumnya sudah dilakukan sejak Januari lalu.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : The Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.