Kompas TV internasional kompas dunia

Tentara Israel Ngaku IDF Gunakan Taktik Tameng Manusia dalam Serangan ke Gaza, Disebut Praktik Umum

Kompas.tv - 15 Maret 2025, 08:00 WIB
tentara-israel-ngaku-idf-gunakan-taktik-tameng-manusia-dalam-serangan-ke-gaza-disebut-praktik-umum
Reruntuhan bangunan akibat pengeboman Israel di utara Jalur Gaza. Foto diambil dari selatan Israel pada Rabu (5/3/2025). (Sumber: Ariel Schalit/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Deni Muliya

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Seorang perwira militer Israel mengungkapkan, Angkatan Bersenjata Israel (IDF) menggunakan taktik "tameng manusia" selama operasi militer di Jalur Gaza.

Tentara itu menyebut IDF menggunakan tameng manusia setidaknya "enam kali dalam sehari" di enklav tersebut.

Hal ini disampaikan perwira tersebut usai militer Israel mengumumkan penyelidikan enam kasus praktik tameng manusia di Gaza.

Ia menyebut enam penyelidikan tidaklah cukup untuk mengungkap praktik pelanggaran hukum internasional oleh IDF.

Perwira ini menuliskan kesaksiannya secara anonim di surat kabar Israel, Haaretz pada Kamis (13/3/2025).

Baca Juga: Blokade Total Israel Masuki Hari ke-13, 90 Persen Penduduk Gaza Kesulitan Air Bersih

"Saya nyaris tersedak saat tahu polisi militer menggelar hanya enam penyelidikan soal penggunaan warga Palestina sebagai tameng manusia," kata perwira tersebut dikutip Haaretz via Anadolu.

"Di Gaza, itu terjadi setidaknya enam kali sehari. Jika otoritas serius, mereka harus membuka setidaknya 2.190 penyelidikan," imbuhnya. 

Perwira itu menuduh investigasi yang diluncurkan polisi militer sekadar kepura-puraan demi menunjukkan "kepada dunia bahwa kami menginvestigasi diri sendiri."

Menurut tulisan perwira tersebut, IDF menggunakan taktik yang disebut "prosedur nyamuk" di Gaza.

Pasukan IDF menyuruh warga Palestina yang dinamai "shawish" untuk mengecek apakah ada kombatan atau bahan peledak di suatu lokasi.

"Hari ini, hampir setiap peleton memiliki seorang shawish. Tidak ada infanteri yang memasuki sebuah rumah sebelum seorang shawish membersihkannya," kata perwira itu.

Perwira itu menyebut pimpinan Israel mengetahui praktik tameng manusia ini.

Menurutnya, wajar jika otoritas Israel khawatir dengan penyelidikan Mahkamah Pidana Internasional terkait dugaan kejahatan perang di Palestina.

"Kami memiliki semua alasan untuk khawatir dengan Den Haag. Ini (praktik tameng manusia) adalah kejahatan, bahkan militer mengakuinya, dan ini jauh lebih besar dari apa yang diketahui publik," katanya.

Serangan Israel ke Gaza sejak Oktober 2023 lalu berlangsung selama 16 bulan dan membunuh lebih dari 48.500 korban.

Sebagian besar Jalur Gaza juga tinggal reruntuhan akibat serangan terus-menerus Israel.

Baca Juga: Laporan PBB Ungkap Israel Lakukan Kekerasan Seksual Sistematis terhadap Warga Palestina

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x