Kompas TV internasional kompas dunia

Putin Balas Macron soal Potensi Ekspansi Nuklir: Mereka Lupa dengan Nasib Napoleon

Kompas.tv - 8 Maret 2025, 06:00 WIB
putin-balas-macron-soal-potensi-ekspansi-nuklir-mereka-lupa-dengan-nasib-napoleon
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dalam pertemuan di Istana Kepresidenan di Helsinki, Finlandia, 16 Juli 2018. (Sumber: AP Photo/Pablo Martinez Monsivais)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Iman Firdaus

MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin membalas pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron soal kemungkinan Paris memperluas deterens nuklir karena merasa terancam Rusia. 

Putin menyamakan pernyataan Macron dengan upaya Kaisar Prancis Napoleon Bonaparte yang gagal menginvasi Ruia pada 1816. Invasi gagal ke Rusia disebut-sebut sebagai awal runtuhnya kekaisaran Napoleon.

Baca Juga: Rusia Bombardir Jaringan Energi Ukraina setelah Zelenskyy Nyatakan Akan Berunding dengan AS

Dalam pertemuan bersama ibu dan janda tentara Rusia yang tewas di Ukraina, Kamis (6/3/2/2025), Putin menilai negara-negara Eropa ingin kembali ke era Napoleon.

"Ada sejumlah orang yang tidak bisa diam. Ada orang yang ingin kembali ke era Napoleon, tetapi lupa bagaimana itu berakhir," kata Putin dikutip Euronews.

Tanpa menyebut pihak tertentu, Putin menyebut musuh telah meremehkan Rusia.

"Mereka meremehkan karakter banga Rusia dan representatif kebudayaan Rusia secara umum," katanya.

Sebelumnya, dalam pidato yang disiarkan televisi nasional Prancis, Macron menyebut Rusia sebagai "ancaman Prancis dan Eropa."

Pidato ini disampaikan Macron usai Amerika Serikat (AS) berubah sikap mengenai perang Ukraina. Usai Presiden AS Donald Trump menginisiasi perundingan dengan Rusia, negara-negara Eropa berkonsolidasi untuk menyikapi perang tersebut.

"Amerika Serikat, sekutu kita, telah mengubah posisinya tentang perang ini, mengurangi dukungan untuk Ukraina dan menimbulkan keraguan soal apa yang akan terjadi," kata Macron.

Macron pun mengaku akan membuka perdebatan mengenai peluang Prancis memperuas deterens nuklir. Macron menyebut kapabilitas nuklir Prancis dapat dipertimbangkan untuk melindungi negara-negara yang dianggap sekutu.

Prancis merupakan satu-satunya negara Uni Eropa yang memiliki senjata nuklir. 

Baca Juga: Jenderal Myanmar Merapat ke Moskow Temui Putin di Tengah Kepungan Sanksi Barat, Ini yang Dibahas


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x