SEOUL, KOMPAS.TV — Sebuah pesawat tempur Korea Selatan secara tidak sengaja menjatuhkan delapan bom di wilayah sipil dalam latihan militer pada hari Kamis (6/3/2025). Peristiwa ini dilaporkan melukai tujuh orang.
“Bom MK-82 dilepaskan oleh jet tempur KF-16 jatuh di luar lapangan tembak, menyebabkan kerusakan warga sipil yang tidak disebutkan,” kata Angkatan Udara Korea Selatan seperti dikutip dari The Associated Press.
Angkatan udara mengatakan akan membentuk sebuah komite untuk menyelidiki mengapa kecelakaan itu terjadi dan memeriksa skala kerusakan warga sipil. Dikatakan bahwa jet tempur itu mengambil bagian dalam latihan tembak langsung gabungan angkatan udara dengan tentara.
Baca Juga: Kapal Induk AS Tiba di Korea Selatan usai Korea Utara Lakukan Uji Coba Rudal
Angkatan udara meminta maaf karena telah menyebabkan kerusakan pada warga sipil dan menyampaikan harapan agar para korban luka segera pulih. Angkatan udara mengatakan akan secara aktif memberikan kompensasi dan langkah-langkah lain yang diperlukan bagi para korban.
Pernyataan angkatan udara tidak menyebutkan di mana kecelakaan itu terjadi. Namun, media Korea Selatan melaporkan bahwa kecelakaan itu terjadi di Pocheon, sebuah kota yang dekat dengan perbatasan dengan Korea Utara.
Kantor berita Yonhap melaporkan lima warga sipil dan dua tentara terluka. Yonhap mengatakan kondisi dua korban luka serius tetapi tidak mengancam jiwa. Disebutkan juga bahwa tujuh bangunan rusak akibat peristiwa ini.
Baca Juga: Adik Kim Jong Un Umbar Ancaman usai Kapal Induk AS Datang ke Korea Selatan
Korea Selatan diketahui tengah meningkatkan latihan militer, buntut dari saling provokasi dengan Korea Utara. Minggu lalu, AS mengerahkan kapal induknya ke Korea Selatan. Pada Kamis (6/3/2025), militer Korea Selatan menyatakan bahwa Pasukan Korea Selatan dan AS akan memulai latihan militer gabungan tahunan mereka minggu depan, untuk meningkatkan kesiapan mereka terhadap ancaman Korea Utara.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.