Kompas TV internasional kompas dunia

Media Asing Heboh Banjir di Indonesia, Sebut Ratusan Orang Dievakuasi dan Ungkap Upaya Kurangi Hujan

Kompas.tv - 6 Maret 2025, 11:54 WIB
media-asing-heboh-banjir-di-indonesia-sebut-ratusan-orang-dievakuasi-dan-ungkap-upaya-kurangi-hujan
Foto udara menunjukkan luapan air Sungai Ciliwung membanjiri jalan dan permukiman di Jatinegara, Jakarta, Selasa (4/3/2025). (Sumber: ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Banjir di Ibu Kota Indonesia, Jakarta serta wilayah sekitarnya ikut membuat sejumlah media asing heboh.

Banjir besar di Jakarta dan wilayah sekitarnya sejak Selasa (4/3/2025), terjadi karena hujan deras yang mendera wilayah tersebut.

Banjir besar itu rupanya menarik perhatian media internasional.

Baca Juga: Pramono Minta Warga Jakarta Terdampak Banjir Melapor jika Pemprov Tidak Berikan Pelayanan Terbaik

Media Singapura, Channel News Asia ikut melaporkan bencana tersebut, dan banyaknya orang yang harus dievakuasi.

“Ratusan orang harus dievakuasi dari lusinan pemukiman yang kebanjiran di sekitar Jakarta pada Selasa, karena hujan deras mendera Ibu Kota Indonesia dan kota satelit sekitarnya, menyebabkan beberapa sungai meluap,” tulisnya.

Mereka mengungkapkan sebagian kota, yang dihuni 11 juta orang, lumpuh total karena seluruh lingkungan terendam air berlumpur.

Hujan deras mulai turun pada Senin (3/2), menyebabkan banjir di Jakarta, dan kota-kota sekitarnya seperti Bogor, Bandung, dan Tangerang.

Sementara itu, media Qatar, Al-Jazeera mengungkapkan pemerintah telah menyiapkan upaya menghentikan hujan deras, yaitu dengan modifikasi cuaca.

“Otoritas Indonesia akan menggunakan penyemaian awan untuk mengurangi hujan deras yang menyebabkan sejumlah banjir di Ibu Kota, Jakarta, dan area sekitarnya, yang membunuh satu orang dan memindahkan ribuan orang lainnya,” tulis media tersebut.

Mereka mengungkapkan penyemaian awan, adalah teknik yang melibatkan pelepasan garam atau bahan kimia lain kea wan untuk memicu hujan, bertujuan mengalihkan curah hujan menjauh dari daerah yang dilanda banjir.

Selain itu, juga membatasi pembentukan hujan yang lebih deras.

Operasi modifikasi cuaca ini diperkirakan terus berlanjut hingga Sabtu (8/3), dengan fokus pada daerah pegunungan di Jawa Barat, tempat curah hujan sering mengalir ke Jakarta.

Baca Juga: China Siap Perang Lawan AS di Segala Jenis Pertempuran, Balas Kebijakan Tarif Trump

Mereka pun mengutip pernyataan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati terkait upaya tersebut.

“Kami tak bisa menghalangi ujan, itu mustahil, namun kami busa mengurangi intensitasnya,” ucap sosok yang akrab disapa Rita itu dilansir dari Al-Jazeera.

“Kami tak bisa membiarkan awan terlalu besar, sehingga kami membuatnya turun sedikit demi sedikit,” sambungnya.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Channel News Asia/Al-Jazeera

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x