Kompas TV internasional kompas dunia

Zelenskyy: Akhir Perang dengan Rusia Masih Sangat, Sangat Jauh

Kompas.tv - 4 Maret 2025, 01:05 WIB
zelenskyy-akhir-perang-dengan-rusia-masih-sangat-sangat-jauh
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy ketika menghadiri sidang pleno KTT Securing our Future mengenai Ukraina dan keamanan Eropa di Lancaster House, London, Minggu, 2 Maret 2025. (Sumber: Sean Kilpatrick/The Canadian Press via AP)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Vyara Lestari

KIEV, KOMPAS.TV — Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan, kesepakatan untuk mengakhiri perang antara Ukraina dan Rusia masih sangat, sangat jauh. Hal ini diucapkannya pada Minggu (2/3/2025) malam. Ia juga menambahkan bahwa ia masih berharap untuk mendapatkan dukungan dari Amerika Serikat (AS), meskipun baru-baru ini ia bersitegang dengan Presiden AS Donald Trump.

"Saya pikir hubungan kami (dengan AS) akan terus berlanjut, karena ini lebih dari sekadar hubungan yang terjadi sesekali," kata Zelenskyy, merujuk pada dukungan Washington yang telah terjadi selama tiga tahun terakhir, sejak perang dengan Rusia pertama kali terjadi.

"Saya yakin Ukraina memiliki kemitraan yang cukup kuat dengan Amerika Serikat untuk terus mengalirkan bantuan,” katanya sebelum meninggalkan London untuk menghadiri pertemuan dengan pemimpin-pemimpin negara Eropa.

Baca Juga: Eropa Mulai Jauhi Trump usai Bertengkar dengan Zelenskyy, UE: Dunia Bebas Butuh Pemimpin Baru

Zelenskyy secara terbuka bersikap optimistis meskipun terjadi pergolakan diplomatik baru-baru ini antara negara-negara Barat yang telah membantu Ukraina dengan berbagai alutsista dan bantuan keuangan. 

Pemimpin Ukraina itu berada di London untuk menghadiri upaya Perdana Menteri Inggris Keir Starmer yang ingin menggalang dukungan dari negara-negara Eropa agar terus mendukung Ukraina. Penggalangan dukungan ini dilakukan di tengah ketidakpastian politik di AS, dan Trump yang terlihat semakin condong dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Eropa kini mencurigai motif dan strategi Trump terhadap perang Rusia-Ukraina. Friedrich Merz, calon pemimpin Jerman berikutnya setelah pemilihan umum baru-baru ini, mengatakan pada hari Senin bahwa menurutnya, 'ledakan' di Ruang Oval pada hari Jumat lalu bukanlah sesuatu yang spontan.

Baca Juga: Setelah Perselisihan Trump- Zelenskyy, Koalisi Pembela Ukraina Segera Dibentuk

Ia mengatakan bahwa ia telah menyaksikan perdebatan antara Trump dan Zelensky berulang kali.

"Penilaian saya adalah bahwa itu bukanlah reaksi spontan terhadap intervensi oleh Zelenskyy, tetapi tampaknya merupakan eskalasi yang diinduksi dalam pertemuan yang terjadi di Ruang Oval," kata Merz seperti dikutip dari The Associated Press.

Ia mengatakan bahwa ia agak heran dengan situasi yang terjadi, namun menyabutkan telah mengamati ada kontinuitas tertentu dengan peristiwa yang terjadi di Washington dalam beberapa minggu terakhir.

"Saya akan menganjurkan agar kita bersiap untuk melakukan lebih banyak hal demi keamanan kita sendiri dalam beberapa tahun dan beberapa dekade mendatang," katanya.

Meski demikian, Merz mengatakan bahwa ia ingin menjaga hubungan trans-Atlantik tetap hidup.

"Saya juga akan menganjurkan untuk melakukan segala hal agar warga Amerika tetap berada di Eropa," katanya.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : The Associated Press

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x