PRACHIN BURI, KOMPAS.TV - Sebuah bus yang mengangkut peserta study tour terguling di distrik Nadi, Provinsi Prachin Buri, Thailand, Rabu (26/2/2025) dini hari. Kecelakaan ini menyebabkan 18 orang tewas dan 32 lainnya mengalami luka-luka.
Bus tersebut dilaporkan merupakan bagian dari rombongan tiga bus yang membawa lebih dari 200 peserta study tour dari Bueng Kan menuju Rayong.
Pusat Keselamatan Jalan Prachin Buri melaporkan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 03.20 pagi di kilometer 210-500 di Jalan Raya 304.
Menurut laporan Bangkok Post, bus mengalami kecelakaan setelah kehilangan kendali saat melaju di jalan menurun, lalu tergelincir keluar jalur dan terbalik.
Sebanyak 17 korban meninggal di tempat, sementara satu lainnya dinyatakan meninggal setelah mendapat perawatan di rumah sakit.
Baca Juga: Thailand Bakal Pulangkan 260 Pekerja Penipuan Online yang Diduga Korban TPPO di Myanmar, Ada WNI
Korban luka dilarikan ke dua rumah sakit terdekat, yakni 19 orang ke Nadi Hospital dan 13 lainnya ke Kabin Buri Hospital.
Dilansir The Nation, pemerintah Thailand langsung mengambil langkah investigasi untuk mengungkap penyebab kecelakaan.
Wakil Menteri Transportasi Thailand Surapong Piyachote mengatakan Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra dan Menteri Transportasi Suriya Jungrungreangkit telah menginstruksikan penyelidikan menyeluruh terhadap kasus ini.
Surapong menyebut pihaknya telah meminta Departemen Transportasi Darat untuk melakukan investigasi terperinci, memberikan bantuan segera kepada para korban, dan melaporkan hasil temuan secepatnya.
Ia menambahkan, pemilik bus, Boonthan Chatree, akan dipanggil untuk memberikan keterangan. Jika ditemukan adanya pelanggaran terhadap regulasi keselamatan transportasi, tindakan hukum akan diambil.
Baca Juga: Penuh Haru, 5 Sandera Asal Thailand Dibebaskan Hamas dalam Kondisi Cukup Baik
Sementara pengemudi bus yang mengalami kecelakaan, Nawin Chupanya, dilaporkan memiliki izin mengemudi angkutan umum yang berlaku hingga 6 September 2025.
Bus yang mengalami kecelakaan diasuransikan oleh Mittare Insurance Plc dengan batas kompensasi 10 juta baht atau sekitar Rp4,85 miliar.
Pihak asuransi akan memberikan santunan sebesar 85.000 baht atau sekitar Rp41,3 juta kepada setiap korban meninggal dunia dan hingga 80.000 baht atau sekitar Rp38,8 juta untuk korban luka-luka.
Selain itu, pemerintah Thailand telah menginstruksikan peningkatan pengawasan terhadap bus pariwisata dan memastikan operator angkutan umum melakukan pemeriksaan rutin terhadap kondisi kendaraan guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Bangkok Post/The Nation
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.