TEPI BARAT, KOMPAS.TV - Komite Internasional Palang Merah (ICRC) menyatakan keprihatinan atas dampak operasi militer Israel terhadap warga sipil di Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967, terutama di bagian utara seperti Jenin, Tulkarem, dan Tubas.
"Komite Internasional Palang Merah sangat prihatin dengan dampak operasi keamanan yang sedang berlangsung terhadap penduduk sipil," kata ICRC dalam sebuah pernyataan pada Senin (24/2/2025), dikutip dari Anadolu.
Sejak dimulainya operasi militer Israel bulan lalu, ribuan warga sipil terpaksa mengungsi. ICRC melaporkan banyak dari mereka kesulitan mengakses kebutuhan dasar seperti air bersih, makanan, layanan medis, dan tempat tinggal.
Serangan militer Israel di wilayah Tepi Barat bagian utara telah menewaskan sedikitnya 60 orang dalam beberapa minggu terakhir dan menyebabkan ribuan lainnya mengungsi.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sejak serangan Israel di Jalur Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, sedikitnya 923 warga Palestina telah terbunuh dan hampir 7.000 lainnya terluka akibat serangan tentara Israel dan pemukim ilegal di Tepi Barat.
Baca Juga: Serangan Brutal Israel ke Wilayah Tepi Barat Palestina, Aliran Listrik dan Air Diputus!
Mahkamah Internasional (ICJ) pada Juli lalu menyatakan pendudukan Israel di wilayah Palestina adalah ilegal dan menyerukan evakuasi seluruh permukiman ilegal Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Pada Selasa (25/2/2025) pagi, tentara Israel menarik diri dari kota Qabatiya, dekat Jenin, setelah melakukan operasi militer besar-besaran.
Para saksi mata mengatakan pasukan Israel menghancurkan rumah, toko, serta infrastruktur penting sebelum meninggalkan kota.
Pemerintah kota Qabatiya melaporkan, pasukan Israel merusak jaringan air, listrik, komunikasi, dan pembuangan limbah selama operasi militer mereka.
Sebelumnya, pada Minggu (23/2/2025), militer Israel memberlakukan jam malam selama 48 jam di kota tersebut dan menghancurkan sejumlah properti publik serta pribadi menggunakan buldoser.
Di tempat lain, tentara Israel juga menggerebek beberapa lingkungan di Nablus, menyerbu rumah-rumah warga Palestina, dan menangkap sejumlah orang.
ICRC menyoroti dampak kemanusiaan yang semakin parah akibat operasi militer Israel di Tepi Barat. Mereka menyerukan perlindungan bagi warga sipil yang terdampak dan akses lebih baik terhadap bantuan kemanusiaan.
Baca Juga: Hamas Ogah Negosiasi dengan Israel jika Tahanan Palestina Tak Dibebaskan, Gencatan Senjata Hancur?
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.